Tarif Impor 0 Persen, Harga Produk dari AS Diprediksi Turun, iPhone dan Produk Apple Juga Turun Harga?
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID - Harga sejumlah barang atau produk Amerika Serikat (AS) diprediksi akan turun. Ini menyusul resminya penetapan tarif impor dari AS menjadi 0 persen,
Dengan prediksi ini, produk iPhone keluaran perusahaan elektronik ternama asal AS juga menjadi salah satu barang yang paling ditunggu kabarnya. Apakah juga akan turun?
Ternyata kemungkinan besar tidak. Pasalnya, produk iPhone sendiri diketahui tidak termasuk ke dalam daftar produk AS yang mendapatkan pembebasan tarif.
Hal ini dikarenakan 80 persen produk iPhone diketahui berasal dari negara China, yakni dari perusahaan Foxconn.
Hingga artikel ini ditulis, Disway belum mendapatkan tanggapan apapun dari pihak Apple terkait dengan dampak ddari penerapan tarif dagang 0 persen tersebut.
Sementara itu, produk asal AS yang nantinya akan dikenai tarif terdiri dari gandum, keju, kedelai, jagung, dqn komponen pesawat terbang dan produk industri dari kawasan tertentu.
BACA JUGA:Menjaga Wayang, Merawat Budaya, Cerita dari Malam Bersih Desa di Kabupaten Malang
Fasilitasi TKDN Diberlakukan Secara Terbatas
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, perundingan terkait detail teknis masih akan terus dilakukan untuk menyepakati sejumlah poin kepentingan. "Seperti daftar barang asal Indonesia yang akan mendapatkan tarif resiprokal lebih rendah dari 19 persen hingga mendekati 0 persen,” jelasnya kepada media di Jakarta, dikutip pada Senin (28/7).
Airlangga juga menyatakan bahwa nantinya fasilitasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan diberikan secara terbatas. Menurutnya, fasilitasi TKDN hanya akan diberlakukan kepada Produk Teknologi Informasi dan Komunikasi, Data Center, dan Alat Kesehatan AS, dengan tetap memenuhi pengaturan impor dan dilakukan pengawasan oleh K/L teknis.
Untuk pengakuan terhadap sertifikat FDA untuk Medical Devices sendiri, Menko Airlangga menambahkan bahwa sebelumnya, Indonesia sudah pernah melaksanakan mekanisme tersebut untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh negara lain.
“Apa yang dilakukan Pemerintah melalui kerja sama dengan Amerika adalah menjaga kesimbangan internal dan eksternal, agar neraca perdagangan terjaga dan momentum ekonomi serta penciptaan lapangan kerja bisa terjamin,” ujarnya.
Di sisi lain, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa pihak AS juga turut memberikan komitmen melakukan rencana investasi di Indonesia.
Beberapa rencana investasi tersebut diketahui adalah kerja sama pembangunan fasilitas CCS senilai USD10 miliar dengan ExxonMobil, pusat data di Batam senilai USD 6,5 miliar dengan Oracle, infrastruktur cloud dan AI senilai USD 1,7 miliar dengan Microsoft, pengembangan AI dan cloud di Indonesia senilai USD 5 miliar dengan Amazon
Sumber: disway news network
