Apa Beda Sekolah Rakyat dan Sekolah Biasa? Ini Penjelasan Terbaru Istana!
--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID--Kurikulum sama, yang beda adalah asal usul dan perlakuan bagi siswanya. Itu inti perbedaan sekolah rakyat dengan layanan pendidikan lainnya merujuk kepada penjelasan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Menurut Hasan Nasbi, sekolah rakyat diperuntukkan untuk anak yang berasal dari kelompok termiskin hingga anak jalanan. Mereka adalah kelompok bahkan jika sekolah biasa digratiskan pun, tetap tidak sanggup bersekolah.
"Benar-benar anak-anak yang bahkan sekolah digratiskan pun, mereka tidak sanggup, gak ada ongkos, ada uang jajan, biaya hidup juga tidak mencukupi, bahkan akses terhadap air bersih juga, mereka tidak punya," kata Hasan di kantornya, Selasa (8/7).
Para calon siswa sekolah rakyat, menurut Hasan, berasal dari keluarga yang benar-benar berada di dalam wilayah kemiskinan ekstrim. "Jadi digratiskan pun, mereka tidak sekolah. Ada anak-anak seperti itu, termasuk juga anak-anak yang ada di jalanan," sambung dia.
Karena itulah, lanjut dia, negara mengambil alih tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak itu, dengan pengadaan sekolah rakyat. Untuk mengatasi masalah biaya transpor dan biaya hidup, para siswa sekolah rakyat akan ditampung dalam asrama.
"Ada gedung sendiri, diasramakan, dikasih makan 3 kali sehari," papar Hasan.
BACA JUGA:Bukan Hanya Pendidikan, Sekolah Rakyat Juga Akan Penuhi Hak Pengasuhan dan Perlindungan Anak
Menurut Hasan, sekolah rakyat didirikan agar mereka keluar dari kemiskinan ekstrem. Anak-anak dari keluarga tidak mampu iti diurus oleh negara, dimasukkan ke dalam sekolah rakyat supaya dapat pendidikan yang baik.
"Supaya mereka nanti punya akses yang lebih terbuka kepada lapangan kerja dan bisa keluar dari jurang kemiskinan ekstrim, kira-kira begitu," kata Hasan lagi.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa sekolah rakyat ini akan memakai kurikulum yang berada di bawah Kemendikdasmen.
"Kurikulumnya nanti akan kurikulum yang sama dengan kurikulum yang diberikan oleh sekolah-sekolah di bawah Kemendikdasmen," jelasnya.
Putus Mata Rantai Kemiskinan
Terpisah, Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengonfirmasi, sekolah rakyat ini dibangun untuk memutus rantai kemiskinan dengan pendidikan.
Dia mengatakan setiap anak harus mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang memadai.
Sumber: disway news network
