Fenomena Kemarau Basah Terjadi di Jawa Timur, BMKG: Kemarau tapi Curah Hujan Masih Tinggi
Ilustrasi kemarau basah--Riana Setiawan
Namun, bagi petani tembakau, ini justru menjadi kabar buruk karena tanaman tersebut membutuhkan kondisi kering.
"Petani padi mungkin diuntungkan karena air melimpah, tapi petani tembakau yang sangat tergantung cuaca panas bisa merugi. Ini perlu jadi perhatian, karena tembakau adalah komoditas penting di Jawa Timur," tegasnya.
Selain itu, potensi peningkatan kasus Demam Berdarah (DBD) juga perlu diwaspadai. Genangan air hujan bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Musim seperti ini berisiko meningkatkan penyebaran DBD. Maka dibutuhkan program sosialisasi dan upaya pencegahan yang gencar dari pemerintah," tambahnya.
Teknologi Menjadi Kunci Antisipasi
BMKG kini lebih siap menghadapi fenomena seperti ini berkat kemajuan teknologi.
Dengan data yang lebih akurat dan prediksi cuaca berskala kecil, masyarakat bisa lebih siap mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem.
"Teknologi saat ini sangat membantu. Kami bisa memberikan data yang lebih rinci dan akurat, bahkan untuk wilayah kecil. Ini meningkatkan pelayanan kami secara signifikan," tutup Maksum.
Sumber:
