1 tahun disway

Kemenparekraf Matangkan Rencana Kolaborasi dengan KEK Singhasari untuk Pengembangan Ekraf

Kemenparekraf Matangkan Rencana Kolaborasi dengan KEK Singhasari untuk Pengembangan Ekraf

Menekraf dan Gubernur Jawa Timur sedang melihat hasil karya dari Siswa Jurusan Animasi SMK 2 Singosari, Selasa (29/4).--Dafa W. Pratama/Disway Malang

SINGOSARI, DISWAYMALANG.ID-- Selain berkunjung di Cyber Defense Academy, Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga menyambangi Kampus King College London, Kelas Industri Animasi SMK 2 Singosari dan Content Garage yang masih berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, pada Selasa (29/4) sore.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk memberikan dukungan dan semangat kepada para siswa di SMK 2 Singosari yang sedang menempuh pendidikan di jurusan animasi. 

Menekraf dan Gubernur Khofifah juga ingin memperkenalkan berbagai program unggulan dari Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), serta berdiskusi dengan mahasiswa di Kampus King College London mengenai potensi dan perkembangan industri kreatif.

Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa KEK Singhasari merupakan satu-satunya Kawasan Ekonomi Khusus yang berfokus pada industri kreatif di Indonesia. 

Ia menilai KEK Singhasari memiliki potensi luar biasa, dengan ekosistem yang sudah berkembang dan infrastruktur yang siap mendukung pertumbuhan sektor ini.

“Kami dari Kementerian sedang membicarakan beberapa hal kolaborasi, baik kaitannya untuk peningkatan talenta, akses pemasaran, maupun investasi,” ujarnya.

Dukungan untuk Industri Kreatif

Menekraf juga menekankan pentingnya kesejahteraan pelaku industri kreatif. Salah satu langkah yang sedang dibahas adalah mempermudah akses peminjaman dana usaha bagi pelaku industri kreatif di bank. 

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan karena industri kreatif tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dijadikan jaminan di perbankan.

“Minggu lalu sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari mekanisme pendanaan yang mempermudah pelaku industri kreatif,” ungkap Riefky.

Lebih lanjut, Menekraf menambahkan bahwa industri kreatif memiliki tantangan tersendiri dalam hal pembiayaan, karena jaminan yang ada lebih bersifat immateriil, yakni ide dan kreativitas.

“Tantangannya ketika ke Bank, kalau industri kreatif jaminannya ada di otak, karena hasil kreatifitas,” tambah politisi Partai Demokrat ini.

Selain itu, Menekraf juga telah berkomunikasi dengan berbagai perusahaan besar untuk memfasilitasi pelatihan atau upskilling bagi para pelaku industri kreatif. Ke depan, Kementerian Ekonomi Kreatif berencana untuk mengkurasi pelatihan-pelatihan tersebut agar dapat memberikan dampak yang maksimal bagi anak-anak Indonesia.

BACA JUGA:Cyber Defense Academy di KEK Singhasari Dipuji Menekraf, Diandalkan Bisa Perkuat Keamanan Siber

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menambahkan bahwa keberadaan Kampus King College London di KEK Singhasari membuktikan bahwa kawasan ini tidak hanya menjadi pusat industri kreatif digital, tetapi juga memiliki program-program akademik yang mendukung seperti digital economies dan digital futures.

Sumber: