Flexitarian: Pola Makan Fleksibel yang Sehat dan Ramah Lingkungan
Memulai pola makan flexitarian bisa sesederhana menata pilihan yang lebih banyak dari tumbuhan setiap hari.-Freepik-Freepik
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Diet fleksibel alias flexitarian semakin mendapat perhatian karena bisa jadi jembatan antara gaya makan nabati dan konsumsi hewani secara seimbang. Pola makan ini cocok untuk kamu yang ingin lebih sehat tanpa harus sepenuhnya meninggalkan daging.
BACA JUGA:MBG Tembus 44 Juta Penerima, Prabowo: Ini Salah Satu Prestasi Tercepat dan Terbesar di Dunia
Apa Itu Flexitarian?
Flexitarian, sering disebut “semi vegetarian”, adalah pola makan yang menekankan konsumsi makanan nabati seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian tetapi tetap memperbolehkan daging dan produk hewani dalam jumlah sedang. Prinsipnya sederhana: semua makanan boleh, tapi prioritasnya adalah tumbuhan.
BACA JUGA:Resep Pancake Simpel untuk Sarapan Cepat dan Lezat
Manfaat Kesehatan dari Diet Fleksibel
Beberapa penelitian dan ulasan menyebutkan beberapa keuntungan dari menjalankan diet ini:
- Diet flexitarian bisa membantu menurunkan kolesterol. Salah satu liputan Detik menyebut asupan serat tinggi membantu menghambat siklus kolesterol dan memperbaiki profil lemak tubuh.
- Serat dari sayur, buah, dan biji-bijian dalam pola ini bisa memperbaiki kesehatan pencernaan dan mendukung mikrobioma usus.
BACA JUGA:Intuitive Eating, Pola Makan Sehat yang Mengajarkan Kita Mengikuti Sinyal Tubuh
- Dalam penelitian di Universitas Diponegoro, diet fleksibel terbukti berpengaruh positif pada rasio trigliserida terhadap HDL (kolesterol baik), terutama pada mahasiswi obesitas.
- Dari sudut jantung, studi cross-sectional menunjukkan orang flexitarian memiliki profil risiko penyakit kardiovaskular lebih baik dibanding pemakan daging penuh.
Dampak Positif terhadap Lingkungan
Selain untuk kesehatan pribadi, flexitarian juga mendapat sorotan karena dampak lingkungannya. Diet ini membantu mengurangi konsumsi daging terutama yang sumber emisinya tinggi sehingga bisa menekan jejak karbon pertanian.
BACA JUGA:Smartwatch dengan SIM Card: Lebih Mandiri, Lebih Praktis, tapi Perlu Perhitungan
Selain itu, artikel oleh Julie M Hess dari jurnal Nutrients menyebut bahwa pola flexitarian “membatasi produk hewani tanpa menghilangkannya sepenuhnya,” dan hal ini termasuk dalam rekomendasi panduan pangan beberapa negara.
Tantangan dan Tips Menjalankan Diet Flexitarian
Meski fleksibel, diet ini tetap butuh perencanaan agar nutrisi tetap seimbang. Karena konsumsi daging dikurangi, perlu diperhatikan asupan protein nabati, serta nutrisi seperti zink, zat besi, dan vitamin B12 agar tidak kekurangan.
Salah satu cara praktisnya: kombinasi hari “tanpa daging” dengan hari “konsumsi daging ringan”, misalnya makan daging sekali atau dua kali dalam seminggu.
BACA JUGA:Jika China Benar-Benar Larang Apple dan Samsung, Siapa Pihak yang Diuntungkan?
Sumber: tap health
