Momen No Diet Day, Yuk Refleksikan Hubungan Makanan dengan Tubuh Kita

Makanan bukan musuh, dan tidak ada satu pola diet yang cocok untuk semua orang. Edukasi gizi yang tepat akan mengarahkan individu untuk memilih makanan sesuai kebutuhan tubuh, bukan karena tekanan sosial.

Pemahaman akan gizi menciptakan kesadaran kritis dalam menentukan pilihan makan sehat, tanpa harus menyiksa diri.

Apakah kita mengenali sinyal tubuh atau sekadar mengikuti tren makanan viral?

8. Menerima Keberagaman Tubuh

Tidak semua orang terlahir dengan bentuk tubuh "model." Ada keragaman genetik, hormonal, dan kondisi medis yang mempengaruhi bentuk tubuh. Keindahan ada dalam keberagaman, bukan keseragaman.

Menerima tubuh apa adanya bukan menyerah—tapi menghargai kehidupan.

Bisakah kita berdamai dengan bentuk tubuh kita, tanpa mengukur harga diri dari ukuran pakaian?

9. Fokus pada Kesehatan, Bukan Penampilan

Penampilan sering kali menipu. Orang yang tampak kurus belum tentu sehat, begitu pula sebaliknya. Kesehatan seharusnya dinilai dari pola tidur, stamina, kesehatan mental, dan kekuatan tubuh.

Dalam European Psychiatry (2022), ditemukan bahwa individu yang fokus pada penampilan mengalami lebih banyak tekanan psikologis dibanding mereka yang fokus pada fungsi tubuh. Penampilan bisa memudar, tapi kesehatan adalah fondasi kehidupan.

Apakah kita hidup untuk tampil sehat, atau sungguh-sungguh hidup dengan sehat?

International No Diet Day bukan ajakan untuk hidup sembarangan, tetapi ajakan untuk mencintai dan memahami tubuh kita secara utuh. Tubuh kita bukan musuh. Ia adalah teman hidup yang harus dirawat, dihargai, dan diterima.

BACA JUGA:6 Mei, International No Diet Day: Kalori Tak Selamanya Buruk Kok!

Kini saatnya mengubah fokus dari tubuh yang sempurna ke tubuh yang berfungsi, dari angka timbangan ke kualitas hidup, dari kritik diri ke rasa syukur.

Karena tubuh sehat bukan yang paling kurus, tetapi yang paling dicintai dan dijaga dengan penuh hormat.

Sumber: international journal of environmental research and public health