1 tahun disway

Wajib Dipahami! 9 Perubahan Pola Konsumsi Konten Gen Z Sepanjang 2025

Wajib Dipahami! 9 Perubahan Pola Konsumsi Konten Gen Z Sepanjang 2025

Ilustrasi Gen Z mengonsumsi konten--getty images

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Sepanjang tahun 2025, kebiasaan digital Gen Z berubah dengan sangat cepat. Data Digital 2025 menunjukkan anak muda Indonesia menghabiskan rata-rata lebih dari 5 jam per hari di smartphone. Sebagian besar untuk menonton video pendek, mendengarkan audio pendek, belajar keterampilan baru, dan mengikuti tren lifestyle.

Laporan Google Trends awal kuartal III 2025 juga menjelaskan, Gen Z beralih pada konten yang lebih cepat, lebih jujur, lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Juga, memprioritaskan platform yang memberi rasa kontrol dan privasi.

Perubahan pola ini penting dipahami, bukan hanya oleh kreator dan brand, tetapi juga mahasiswa, pekerja, dan siapa pun yang ingin tetap relevan di ruang digital. Pola konsumsi konten memengaruhi cara mereka belajar, bersosialisasi, bekerja, hingga mencari hiburan.

Berikut 9 perubahan pola konsumsi konten paling signifikan sepanjang 2025 dan tips bagi Gen Z untuk memanfaatkannya dengan sehat dan produktif:

BACA JUGA:Ternyata ini! 9 Alasan Banyak Gen Z Resign Cepat dan Cara Mengatasinya

1. Lonjakan konsumsi micro-video (7–15 detik)

Konten pendek menjadi raja di platform digital sepanjang 2025. Gen Z merasa format ini tidak menghabiskan waktu dan membuat mereka lebih cepat memahami informasi. Algoritma TikTok dan Instagram Reels juga semakin agresif mendorong micro-video, sehingga konten berdurasi sangat singkat mendominasi lini masa.

Banyak anak muda menjadikannya sebagai cara tercepat mengikuti tren tanpa harus menonton video satu menit penuh. Pola ini membuat mereka bisa menyerap banyak hal sekaligus dalam waktu singkat, meski kadang berisiko membuat fokus rentan terpecah.

2. Audio pendek naik daun

Jika tahun-tahun sebelumnya podcast panjang jadi favorit, maka 2025 menjadi tahunnya audio mini. Anak muda memilih format audio 1 hingga 3 menit untuk kebutuhan cepat seperti motivasi pagi, update berita ringan, sampai rangkuman materi kuliah. Mereka mendengarkannya saat berangkat kuliah, menunggu bus, atau sebelum tidur.

Popularitas format ini tumbuh karena tidak memakan kuota besar, bisa sambil multitasking, dan terasa lebih personal dibanding video. Audio menjadi “teman sunyi” yang tidak mengganggu ritme aktivitas harian.

3. Konten edukasi praktis makin dicari

Gen Z menjadikan media sosial sebagai “kelas cepat” yang bisa dijangkau kapan saja. Konten tentang cara mengatur file kampus, tips presentasi, editing cepat untuk tugas, hingga cara mengatasi rasa malas menjadi jenis konten edukasi paling dicari. Mereka menyukai penyampaian yang ringkas namun langsung bisa dipraktikkan.

Banyak mahasiswa merasa metode belajar sekolah tidak cukup memenuhi kebutuhan dunia nyata sehingga mereka belajar lewat konten kreator. Hal ini membuat batas antara hiburan dan edukasi semakin tipis.

BACA JUGA:9 Skill Digital yang Wajib Dikuasai Gen Z untuk Berkarier pada Era AI

4. Konten yang “jujur apa adanya” mengalahkan konten estetik

Tahun 2025 menandai penurunan minat terhadap konten yang terlalu sempurna. Gen Z bosan dengan estetika yang dibuat-buat, sehingga mereka lebih menyukai konten yang terlihat natural dan jujur.

Review barang tanpa filter, cerita hidup apa adanya, hingga pengalaman kerja yang dibahas secara realistis dianggap lebih relatable.

Sumber: google trends indonesia 2025