Mensos Gus Ipul Didampingi Wabup Lathifah Dialog Kesejahteraan di BLK Singosari
Sesi Foto Bersama Dengan Anak-Anak Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) --malangkab.go.id
SINGOSARI, DISWAYMALANG.ID--Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 47 Malang, Kamis (20/11). Wakil Bupati Malang Hj Lathifah Shohib dan Sekdalab Malang Budiar turut mendampingi. Sekolah ini berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari Kabupaten Malang, Jalan Raya Singosari No 7, Song Song, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul menyapa para siswa Sekolah Rakyat Dasar (SRD) dan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) dari sekolah yang diresmikan Bupati Malang M Sanusi, 30 September 2025 lalu.
Gus Ipul mengatakan, Sekolah Rakyat adalah persembahan dari Presiden Prabowo untuk para keluarga istimewa. Ia pun berpesan agar orang tua tidak perlu khawatir terhadap anak-anaknya yang berada di Sekolah Rakyat. Pasalnya, saat di kelas mereka dibimbing oleh guru, sementara saat di asrama mendapat bimbingan wali asuh dan wali asrama.
"Di Sekolah Rakyat tidak boleh ada perundungan, kekerasan fisik dan seksual, serta intoleransi," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).
Gus Ipul juga memberikan motivasi kepada orangtua siswa untuk tidak berkecil hati. "Anak-anak di Sekolah Rakyat itu ada yang bisa bahasa Inggris tapi juga ada yang belum bisa membaca, tidak usah kecil hati semua akan kami bimbing," paparnya.
Ia menambahkan, seluruh keluarga Sekolah Rakyat akan mendapat bantuan sosial lengkap maksimal lima tahun dan mendapat jaminan kesehatan melalui PBI-JK. Mereka juga akan menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, masuk dalam prioritas program 3 juta rumah, dan diberdayakan.
"Siswanya lulus SMA, keluarganya naik kelas. Tidak lagi bergantung pada bansos, tapi pemberdayaan. Semangat?," tanya Gus Ipul.
"Semangat!" jawab orang tua siswa.
Beri Apresiasi ke Orang Tua dan Pendamping
Di tengah dialog, Gus Ipul memimpin para siswa untuk memberikan hormat kepada para orang tua. "Siapa pun orang tuamu, semuanya harus dihormati dan disayangi. Sekolah Rakyat mewajibkan siswanya untuk menghormati orang tuanya," tegas Gus Ipul.
Ia menegaskan peserta didik yang menjadi siswa di Sekolah Rakyat adalah mereka yang masuk dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Dengan demikian, semua berdasarkan dengan data dan tidak ada titipan.
"Tidak boleh ada titipan, semua basisnya adalah data. Semua yang ada disini hanya untuk keluarga istimewa," ucapnya.
Kepada pendamping, Gus Ipul juga berterima kasih karena telah mendata dan memverifikasi calon peserta didik dengan baik. Ia juga mengingatkan para pendamping agar tidak menerima titipan dan jika melanggar akan dikenai sanksi.
"Terima kasih telah mendata dengan baik, bapak ibu mereka lah yang datang langsung ke rumah bapak dan ibu semua," urainya.
Selain itu, ia juga berterima kasih kepada Tagana yang bertugas sebagai petugas keamanan di Sekolah Rakyat mereka. "Jaga dengan baik anak-anak kita ya," ucapnya.
Para Siswa Bergantian Tampilkan Bakat
Sebagai informasi, pada acara tersebut para siswa secara bergantian menampilkan bakat mereka mulai dari tarian tradisional, penampilan silat, pidato dua bahasa, baca puisi hingga paduan suara. Dialog ditutup dengan doa yang dipimpin oleh orang tua salah satu peserta didik yang berisi harapan untuk anak-anak mereka dan SRT 47.
Adapun SRT 47 Malang masuk dalam pembangunan 1C yang mulai beroperasi sejak 30 September 2025. Sekolah ini terdiri dari dua jenjang yaitu jenjang SD dan SMA serta memiliki empat rombel (rombongan belajar), yakni tiga rombel tingkat SMA dengan jumlah siswa 66 dan satu rombel tingkat SD sebanyak 25 siswa.
Sebaran domisili para siswa Sekolah Rakyat di BLK Singosari ini didominasi siswa dari wilayah Kabupaten Malang 71 siswa, Kota Malang 10 siswa, Kabupaten Pasuruan 2 siswa, Kabupaten Lumajang 1 siswa, dan Kota Kediri 1 siswa.
Target dari program ini adalah menerima siswa dari keluarga miskin ekstrem yang telah melalui proses seleksi ketat bersama Dinas Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH). Seluruh biaya pendidikan, asrama, dan kebutuhan siswa ditanggung sepenuhnya oleh negara.
Sumber: malangkab.go.id
