UM Raih 23 Hibah Hilirisasi Riset, Kucurkan Dana Sebesar Rp4,8 Miliar
Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si., M.T., menjelaskan bahwa hibah ini difokuskan pada riset dengan tingkat kesiapan teknologi (TKT) di atas level 7.--foto: um.ac.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) kembali menorehkan capaian membanggakan di bidang riset. Sebanyak 23 proposal hilirisasi yang diajukan UM berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Sains dan Teknologi dengan nilai total Rp4,8 miliar. Prestasi ini memperkuat reputasi UM sebagai perguruan tinggi yang konsisten dalam mendorong inovasi serta riset berkelanjutan.
Dari 23 proposal yang lolos, terdiri atas tujuh hibah kategori Ajakan Industri, dua hibah Dorongan Teknologi, dan 14 hibah Sinergi. Fakultas Teknik (FT) menjadi penyumbang proposal terbanyak dengan delapan judul, disusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan tujuh judul. Sementara itu, fakultas lain seperti FMIPA, FIP, FIS, FS, dan Vokasi juga ikut ambil bagian dalam kontribusi riset tersebut.
Prof. Dr. Nandang Mufti, S.Si., M.T., menegaskan bahwa hibah ini menitikberatkan pada riset dengan tingkat kesiapan teknologi (TKT) di atas level 7, artinya sudah siap berkolaborasi dengan sektor industri.
“Kata kuncinya adalah keterlibatan mitra. Hibah ini tidak lagi sebatas riset dasar, tetapi berorientasi pada produk yang bisa dimanfaatkan dan dikomersialisasikan,” ujarnya.
BACA JUGA:VIncent Mahdi Hearn, Gelandang Muda Didikan Liga Inggris Yang Siap Bela Timnas Indonesia
Melalui program ini, UM menggandeng beragam mitra strategis, mulai dari perusahaan energi terbarukan PT Santinilestari Energi Indonesia di Sidoarjo, kelompok tani, UMKM, hingga pelaku industri kopi lokal.
Salah satu hasil riset unggulan yang tengah dikembangkan adalah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hybrid berbasis energi surya dan PLN. SPKLU tersebut akan dipasang di area kampus UM setelah uji coba sebelumnya berhasil dilakukan di Sidoarjo.
Produk inovasi itu direncanakan masuk tahap komersialisasi bersama mitra industri dengan sistem royalti, yang diharapkan dapat menambah pemasukan bagi universitas.
Selain SPKLU, sejumlah inovasi lain juga dikembangkan, seperti aplikasi manajemen terpadu untuk PT Gerabah Tani Indonesia, sistem aquaponic bersama PT Yalo, serta rancangan greenhouse pertanian modern.
“Harapannya, hibah ini tidak hanya berhenti di publikasi, melainkan menjadi wujud nyata berupa prototype yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus mendatangkan income bagi universitas,” pungkas Prof. Nandang.
Dengan pencapaian tersebut, UM kini menempati posisi ke-11 nasional dalam perolehan hibah hilirisasi riset. Hal ini sekaligus memperkuat peran UM sebagai perguruan tinggi rujukan dalam pengembangan inovasi berbasis riset di Indonesia.
Sumber: um.ac.id
