UB Seriusi Jadi Pusat Pengembangan AI, Gelar FGD dengan Microsoft dan Kantor Wapres
Focus Group Discussion (FGD) dengan Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) pada Jumat (12/10)--prasetya.ub.ac.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan kesungguhan untuk mengembangkan dan menjadi pusat pengembangan AI Center. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan kembali menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan misi tersebut.
Dalam FGD yangbdilaksanakan di Gedung Rektorat Lantai 6, Jumat (12/9) itu, ikut hadir jajaran tim Wakil Presiden (Wapres) RI yang menangani isu AI. Jajaran tim Wapres itu dipimpin oleh Staf Khusus (Stafsus) Wapres, Achmad Aditya. Hadir pula perwakilan dari Microsoft pada rombongan tersebut.
Dari pihak UB, hadir langsung Rektor UB Prof. Widodo. Rektor didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Unti Ludigdo dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Internasionalisasi Prof. Andi Kurniawan.
BACA JUGA:UM Perkuat Kolaborasi Riset bersama 24 PTN-BH untuk Dampak Global
Pusat Pengembangan AI
Dalam sambutannya, Rektor UB mengatakan bahwa UB serius ingin menjadi pusat pengembangan AI. Untuk itu, lanjut dia, sarana prasarana telah disiapkan.
Antara lain, UB telah memiliki AI Center yang operasionalnya diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafidz, awal Januari lalu. AI Center UB ini tergolong pertama yang dibangun di lingkungan kampus.
Menanggapi niat UB tersebut, Achmad Aditya menyatakan dukungannya. Dia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini juga sangat serius menjalankan program pengembangan AI.
“Indonesia serius untuk ikut ambil bagian dalam proses pengembangan AI ini. Kita tidak ingin hanya menjadi sebagai sasaran pasar,'' katanya.
Aditya juga mengatakan, membangun berbagai ekosistem AI yang kuat untuk menarik investasi. '&Hasil investasi tersebut dapat digunakan untuk terus mengembangkan teknologi ini dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Alumni UB tersebut.
Dalam FGD tersebut, juga dipaparkan bahwa berbagai negara saat ini juga tengah membangun kekuatan AI yang mumpuni.
Salah satu contoh nyata yang bisa di lihat contohnya adalah di Tiongkok. Di Tiongkok, kini sudah ada angkutan umum tanpa awak dan digantikan dengan AI. Selain itu, di beberapa RS, dalam pelayanannya telah memakai berbagai hasil teknologi AI.
BACA JUGA:KA Matarmaja Beroperasi dengan Rangkaian Ekonomi New Generation Mulai 28 September
Kerja Sama Komdigi
UB sendiri sebelum ini juga telah bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam upaya penyiapan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). UB ditunjuk Kementerian Komdigi menjadi pelaksana program Artificial Intelligence Talent Factory (AITF). Yakni, program Komdigi untuk meningkatkan talenta digital di Indonesia.
Penunjukan itu dilakukan dalam bentuk penandatangani Perjanjian Kerja Sama, antara Kementerian Kondisi dan UB, yang dilakukan di Gedung Auditorium Fakultas Ilmu Komputer, Kampus UB, Kamis (21/8) lalu.
Sumber: prasetya.ub.ac.id
