1 tahun disway

UM Gratiskan Layanan Konseling, Siapkan Mahasiswa Jadi Pribadi Tangguh dan Siap Bersaing

UM Gratiskan Layanan Konseling, Siapkan Mahasiswa Jadi Pribadi Tangguh dan Siap Bersaing

--UM

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) semakin serius dalam mendukung pengembangan potensi dan kesehatan mental mahasiswa. Melalui Pusat Bimbingan Konseling, Karir, dan Kewirausahaan (PBK3), UM menyediakan layanan konseling gratis yang menyasar penguatan karakter, kesiapan karier, hingga semangat berwirausaha bagi generasi muda.

Menariknya, mahasiswa diberi keleluasaan untuk memilih antara konselor sebaya atau dosen konselor. Namun, data PBK3 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa lebih nyaman berkonsultasi dengan dosen. Layanan ini bersifat pribadi, fleksibel, dan bisa berlangsung dalam 2 hingga 5 sesi, tergantung kompleksitas masalah yang dihadapi.

"Kami ingin menjangkau lebih banyak mahasiswa, termasuk lewat psikotes dan pelatihan yang berfokus pada kesehatan mental." ujar Kepala PBK3 UM, Hetti Rachmawati. Ia mencatat, sepanjang tahun 2023, PBK3 telah melayani sekitar 300 mahasiswa secara individual. Sementara untuk sesi kelompok, ditargetkan menjangkau 200 peserta setiap tahunnya.

Masalah yang dikonsultasikan pun beragam, mulai dari tekanan pribadi, konflik sosial, hingga hambatan akademik yang saling berkaitan. Setiap sesi konseling dilengkapi dengan evaluasi melalui umpan balik dari mahasiswa. Dalam beberapa kasus, konselor juga memberi tugas terapeutik seperti menulis jurnal, latihan relaksasi, peregangan, atau afirmasi positif.

Untuk metode pendekatannya, PBK3 mengandalkan Solution Focused Brief Counseling sebuah strategi yang membantu mahasiswa fokus pada solusi yang praktis dan bisa diterapkan langsung, tanpa terlalu larut dalam masalah.

Selain konseling, PBK3 juga rutin menggelar Workshop Character Development Series dengan tema pelatihan seperti public speaking, manajemen stres, pengambilan keputusan, hingga penguatan karakter kewirausahaan.

Namun, Hetti mengakui bahwa stigma negatif terhadap konseling masih menjadi tantangan. "Masih banyak yang menganggap konseling itu tabu atau menyamakan dengan terapi obat-obatan. Padahal, kami tidak serta-merta memberikan obat dan fokus kami adalah membangun ketahanan mental secara alami." tegasnya.

Dengan pendekatan holistik dan dukungan penuh dari kampus, UM berharap mahasiswa dapat menjadi pribadi yang kuat secara mental, siap menghadapi tantangan hidup, dan mampu bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha.

Sumber:

Berita Terkait