1 tahun disway

Sedang Memulai Bisnis dan Harus Pitching ke Investor? Ini 9 Trik yang Bisa Dicoba!

Sedang Memulai Bisnis dan Harus Pitching ke Investor? Ini 9 Trik yang Bisa Dicoba!

Ilustrasi Pitching Kepada Investor-pinterest-

Coba tampilkan perbandingan berbentuk matriks atau grafik “value vs cost”. Tunjukkan keunggulan secara objektif, misalnya: fitur lebih sederhana, onboarding lebih cepat, atau segmentasi pasar berbeda.

Siapkan dua versi: slide umum untuk semua investor dan slide mendalam (dengan studi kasus kompetitor) untuk pitching 1-on-1.

7. Bangun “Why Now?” yang Kuat dan Kontekstual

Timing adalah segalanya. Bahkan ide bagus bisa gagal kalau terlalu cepat atau telat. Maka, tunjukkan kenapa bisnis relevan sekarang. Apakah ada perubahan regulasi? Pola konsumsi baru pasca-pandemi? Penetrasi smartphone yang naik drastis?

Investor suka founder yang melek konteks sosial dan teknologi. Mereka ingin melihat  bahwa ini adalah momen emas dan kalian adalah orang yang siap mengisi peluang itu.

Sisipkan 1 slide dengan judul: “Kenapa Sekarang?” dan isi dengan 3 data terbaru sebagai argumen.

8. Simulasikan Pitching dalam 2 Format: Elevator dan Deep Dive

Investor bisa ditemui dalam dua kondisi: (1) mendadak dan harus menjelaskan dalam 60 detik (elevator pitch), atau (2) sesi formal selama 30 menit. Siapkan keduanya.

Latih elevator pitch yang padat tapi tajam: “Kami bikin aplikasi yang bantu fresh graduate cari kerja tanpa pengalaman lewat AI-based job matching. Dalam 6 bulan, 12.000 pengguna dan 3 perusahaan sudah onboard.”

Lalu latih versi deep-dive dengan slide, visual, dan simulasi tanya jawab ekstrem.

9. Siapkan “Fallback Plan” Kalau Ditolak Tapi Dilirik

Kadang investor bilang “belum bisa sekarang”, tapi sebenarnya tertarik. Jangan sia-siakan momen itu. Siapkan fallback plan: tawarkan mereka jadi advisor, minta izin update progress per 3 bulan, atau ajak mereka ke demo day berikutnya.

Pitching bukan game menang-kalah. Bisa jadi, 3 bulan lagi mereka tertarik investasi karena melihat tingkat konsisten. Tunjukkan bahwa bukan hanya founder yang butuh uang, tapi founder yang membangun relasi jangka panjang.

Jangan datang ke investor hanya dengan mindset “butuh modal”. Datanglah sebagai orang yang tahu apa yang dia kerjakan, punya arah jelas, dan siap berpartner secara sehat. Uang hanya akan mengalir ke founder yang tahu bagaimana mengelola kepercayaan.

Pitching itu seperti proposal pernikahan: bukan soal siapa yang paling keren, tapi siapa yang paling bisa dipercaya untuk tumbuh bareng dalam jangka panjang.

Sumber: dropbox