1 tahun disway

Alternatif Kegiatan Manfaatkan Long Weekend, Ajak Anak-anak Menulis Diary Liburan Panjang Ini! Ini Caranya!

Alternatif Kegiatan Manfaatkan Long Weekend, Ajak Anak-anak Menulis Diary Liburan Panjang Ini! Ini Caranya!

Ilustrasi Diary / Journal-Levenger-

4. Beri Tema, Tapi Jangan Terlalu Ketat

Kadang anak bingung mau menulis apa. Supaya lebih mudah, orang tua bisa kasih prompt. Misalnya: “Hari ini, tulis tentang hal paling lucu yang kamu lihat pas kita pergi ke pantai ya.” Atau: “Kalau liburan ini bisa jadi film, judulnya apa?”

Tema ini membantu anak berpikir dalam sudut pandang berbeda. Mereka belajar memilih kata, menyusun cerita, dan perlahan-lahan membangun gaya bercerita sendiri. Tapi jangan paksa kalau mereka mau cerita hal lain—itu justru bagus!

5. Tambahkan Gambar, Foto, atau Tempelan

Biar tidak membosankan, izinkan mereka menghias diary dengan gambar. Bisa gambar sendiri, bisa juga cetak foto atau tiket nonton, bahkan daun yang mereka pungut saat main di taman.

Hal ini buat mereka makin semangat karena diary jadi buku hidup yang punya rupa. Anak juga belajar menyusun kenangan secara visual dan tertulis. Bahkan bisa jadi mini scrapbook yang seru dibaca ulang kelak.

6. Jadikan Momen Menulis Sebagai Rutinitas Santai

Sediakan waktu 10–15 menit setiap sore atau malam untuk menulis. Boleh sambil minum susu, duduk di teras, atau bersama orang tua setelah semua kegiatan berlibur selesai. Bukan sebagai tugas, tapi sebagai “me time” yang menyenangkan.

Kalau bisa, orang tua juga ikut menulis. Tunjukkan kalau menulis itu kegiatan seru semua umur. Bisa jadi malah muncul ide saling tukar cerita—anak baca tulisan orang tua, dan sebaliknya. Hubungan jadi makin dekat.

7. Apresiasi, Bukan Evaluasi

Setiap anak punya gaya tulis sendiri. Ada yang suka panjang dan detail, ada yang pendek-pendek tapi padat makna. Apapun itu, apresiasi prosesnya. Bisa lewat kalimat pujian, ajakan ngobrol, atau bahkan dengan stiker lucu di halaman yang mereka suka.

Jangan nilai dengan “wah ini bagus, ini kurang ya.” Fokus pada upaya mereka untuk merekam dan menyusun cerita. Lama-lama mereka akan terbiasa berpikir reflektif dan kreatif tanpa merasa itu paksaan.

8. Libatkan Aktivitas Pendukung

Supaya isi diary makin beragam, berikan pengalaman baru yang bisa mereka tulis. Ajak main di taman, ke museum kecil, ke rumah nenek, atau sekadar main air hujan di depan rumah. Tak perlu yang mahal, yang penting berkesan.

Aktivitas itu bisa jadi bahan cerita. Anak jadi belajar mengamati hal kecil, misalnya: “Daun pisang yang kena air hujan ternyata bikin suara aneh.” Atau: “Nenek punya bantal bau minyak kayu putih.”

Sumber: quora