1 tahun disway

Angin Segar untuk Para Penggemar Basket, Netflix Rilis Trailer Dokumenter Shaq O 'Neal: Power Moves

Angin Segar untuk Para Penggemar Basket, Netflix Rilis Trailer Dokumenter Shaq O 'Neal: Power Moves

Shaquille O Neal - All Time NBA Star Akan Tunjukan Aksinya di Serial Terbaru Netflix Power Moves-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID --Dari sepatu yang membesarkan nama, giliran Shaquille O’Neal yang akan membesarkan kembali brand sepatu juaranya itu.

Yakni, melalui serial dokumenter terbaru Netflix : Power Moves yang akan dia bintangi.

Ini bukan dokumenter biasa. Ini perjuangan mengembalikan harga diri Reebok, lewat usaha, strategi, dan napas panjang dengan menampilkan kebesaran Shaq, bintang NBA dengan 15x All Star, juara 4x NBA Championship, 9th All Time Point Leaders itu.

Berikut gambaran tentang film dokumenter tersebut.

1. Reebok, Shaq, dan Sebuah Kisah yang Belum Tamat

Tahun 1992. Shaquille O’Neal baru saja masuk NBA sebagai first overall pick. Tinggi menjulang, bertenaga, dan menyita perhatian siapa pun yang menontonnya bermain. Tapi bukan hanya tim NBA yang berebut tanda tangannya—Reebok, brand sepatu olahraga yang saat itu dikenal sebagai pesaing Nike dan Adidas, menyodorkan kontrak besar pertamanya. Shaq mengiyakan. Saat itulah dimulai hubungan panjang antara seorang pemain muda dan brand yang percaya padanya lebih awal.

Hubungan itu tumbuh, walau tak selalu mulus. Setelah beberapa tahun, Reebok mulai kehilangan pamor di dunia sneakers basket. Shaq pun akhirnya melangkah ke jalannya sendiri. Tapi benih loyalitas sudah tertanam. Sekarang, lebih dari 30 tahun kemudian, Shaq kembali. Kali ini bukan sebagai atlet, melainkan sebagai Presiden Reebok Basketball. Ia bukan sekadar "menghidupkan nostalgia"—ia ingin Reebok jadi pesaing serius lagi.

Di Trailer Power Moves, kita tak hanya melihat kisah comeback. Tapi juga penyambungan ulang tali yang sempat longgar. 

2. Boston, Markas Besar dan Medan Perang

Kamera Netflix membawa kita ke pusat semua strategi: kantor Reebok di Boston. Tempat ini menjadi arena baru. Tak ada keranjang basket, tapi justru di sinilah game sesungguhnya dimulai. Kita diajak menyaksikan bagaimana Shaq dan timnya memetakan langkah demi langkah. Dari brainstorming, pitching ide, sampai pertemuan dengan tim desain dan marketing. Semua ditampilkan tanpa lapisan dramatis berlebihan. Real dan mentah.

Episode-episode Power Moves membeberkan betapa tidak mudah mengubah citra. Dunia sneakers basket sekarang dipenuhi oleh Nike dan Jordan Brand. Masuk lagi ke arena yang sudah penuh bukan cuma soal desain keren—tapi soal nyali. Di sini, Reebok harus menemukan cara agar tidak sekadar "numpang lewat", tapi benar-benar menantang yang sudah dominan. Shaq tahu itu, dan ia mengambil pendekatan berbasis komunitas dan legacy.

3. Angel Reese dan Target Reebok ke Generasi Baru

Salah satu momen paling mencolok dalam trailer adalah ketika Reebok berhasil menggaet Angel Reese. Bintang muda WNBA yang dikenal flamboyan di dalam dan luar lapangan. Reese bukan sekadar atlet, ia ikon generasi baru. Dan penandatanganannya memperlihatkan arah Reebok yang sangat jelas: menyasar pasar muda, berani, dan unapologetic. Shaq tahu, untuk bangkit, mereka butuh wajah baru yang kuat.

Tapi tak hanya sampai di situ. Reebok juga berupaya keras mendekati Shai Gilgeous-Alexander, mvp finalist dan bintang NBA yang dikenal punya selera mode tinggi. SGA, yang kini dikenal sebagai salah satu pemain dengan penampilan paling stylish di liga, adalah target impian bagi brand yang ingin membaur antara gaya dan performa. Usaha ini menunjukkan bahwa Reebok tidak hanya bermain di nostalgia, tapi juga sangat sadar tren masa kini.

Sumber: sports illustrated