LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Universitas Negeri Malang (UM) kembali menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan seni melalui peluncuran model pembelajaran hybrid berbasis Artificial Intelligence (AI). Model pembelajaran ini dirancang khusus untuk memperkuat jiwa kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Seni Rupa.
Program penelitian bertajuk “Innovative Hybrid Learning Model dengan Integrasi Artificial Intelligence Real Time Assistant” menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan era Society 5.0. Karena menuntut integrasi antara kreativitas, teknologi, dan kemampuan bisnis.
Model pembelajaran ini menggabungkan metode tatap muka dengan pembelajaran daring yang diperkaya oleh AI real-time assistant. Teknologi tersebut berperan memberikan umpan balik langsung dan rekomendasi strategi bisnis. Serta bimbingan dalam proses pengambilan keputusan.
Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam aspek kreativitas, manajemen bisnis, pemasaran digital. Serta inovasi produk seni agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Ketua tim penelitian, Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa penelitian ini berfokus pada penguatan kompetensi wirausaha mahasiswa secara menyeluruh.
Penelitian ini, jelas Abdul Rahman, menitikberatkan kepada pengembangan kompetensi entrepreneurship yang holistik. Meliputi aspek kreativitas, inovasi, manajemen bisnis, pemasaran digital, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Melalui model pembelajaran hybrid yang terintegrasi dengan AI, kata Abdul Rahman lagi, diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan produk seni yang tidak hanya bernilai estetika tinggi. Tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.
Proyek ini didukung melalui pendanaan non-APBN dari Universitas Negeri Malang tahun 2025. Dukungan tersebut memungkinkan tim untuk melaksanakan uji coba, implementasi, hingga evaluasi efektivitas model pembelajaran baru ini.
Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat menjadi acuan bagi lembaga pendidikan seni rupa lain. Sekaligus, memberi masukan terhadap kebijakan pendidikan tinggi yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan industri kreatif.
Inovasi ini juga sejalan dengan komitmen UM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4. Yakni peningkatan kualitas pendidikan yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Abdul Rahman menambahkan, dengan dukungan teknologi AI dan model pembelajaran hybrid, kami berupaya mencetak generasi muda yang siap bersaing di era Society 5.0. ''Sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan berkualitas,” imbuhnya.
BACA JUGA:9 Kreasi Brilian dari Makanan Sisa: Ubah Limbah Dapur Jadi Santapan Nikmat!
Melalui model ini, Universitas Negeri Malang menegaskan peran pentingnya sebagai pelopor transformasi pendidikan seni di Indonesia, yang tidak hanya menumbuhkan kreativitas. Tetapi, juga menyiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan muda kreatif dan berdaya saing global.