JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membuat gebrakan besar dalam dunia pendidikan nasional.
Mulai tahun ajaran baru 2025/2026, mata pelajaran yang berfokus pada koding (pemrograman) dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan secara resmi diimplementasikan secara bertahap. Mulai dari kelas 5 Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK).
Keputusan ini diumumkan sebagai langkah strategis pemerintah untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang tidak hanya melek digital, tetapi juga mampu menjadi pencipta teknologi di masa depan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa program ini mendapatkan dukungan penuh dari UOB dan Ruang Guru melalui inisiatif _UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru_.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada UOB dan Ruang Guru atas dukungannya yang sangat bermakna dalam menyukseskan kebijakan ini. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun generasi Indonesia yang kuat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini,” ujar Abdul Mu'ti dalam keterangan yang diterima oleh Disway.id, Kamis 21 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Mendikdasmen menegaskan bahwa keterampilan digital, termasuk Koding dan Kecerdasan Artifisial, merupakan salah satu dari 10 keahlian utama yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha pada tahun 2030, sebagaimana diproyeksikan oleh _World Economic Forum_. Selain itu, pembelajaran Koding juga melatih kemampuan berpikir analitis, _problem solving_, kreativitas, serta berpikir kritis yang menjadi bagian penting dari kompetensi masa depan.
“Koding bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang kemampuan logis, analitis, kritis, dan kreatif yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan kita,” kata Menteri Mu’ti.
BACA JUGA:Dinkes Pastikan Tak Ada Kasus Cacingan di Kota Malang, Imbau Orang Tua Perkuat Pencegahan
Menteri Mu’ti berharap kerja sama lintas sektor ini dapat berjalan dengan baik serta menjadi bagian dari upaya kolektif mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mari bersama-sama membangun generasi manusia Indonesia yang hebat dan kuat,” pungkasnya.
Implementasi Bertahap dan Terstruktur.
BACA JUGA:Anak-anak MDC Surabaya Belajar Budaya Jawa di Kampung Budaya Polowijen
Penerapan kurikulum baru ini tidak akan menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri, melainkan akan diintegrasikan secara mendalam ke dalam mata pelajaran Informatika yang telah diperkuat. Pendekatan pembelajarannya akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan:
* Tingkat SD (Kelas 5-6): Fokus pada pengenalan dasar-dasar logika dan algoritma melalui platform pemrograman visual berbasis blok (seperti Scratch atau Blockly). Siswa akan diajarkan konsep dasar computational thinking dan pengenalan konsep AI dalam kehidupan sehari-hari, misalnya cara kerja asisten virtual atau rekomendasi produk di e-commerce.
* Tingkat SMP (Kelas 7-9): Siswa mulai beralih dari pemrograman visual ke pemrograman berbasis teks dengan bahasa yang ramah pemula seperti Python. Materi akan mencakup struktur data sederhana, pengembangan aplikasi atau situs web dasar, serta pemahaman cara kerja algoritma AI sederhana seperti klasifikasi gambar.