---
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menempatkan produk protein hewani dari ayam berupa daging dan telur menjadi komponen terbesar bahan pangan. Ini sejalan dengan data produksi bahan pangan hasil ternak di Indonesia yang menunjukkan dua bahan pangan tersebut masuk katagori surplus. Produksi daging ayam ras sebesar 3,84 juta ton dengan kebutuhan nasional 3,72 ton (surplus 0,12 juta ton),.sedangkan telur ayam ras sebesar 6,3 juta ton dengan kebutuhan nasional 6,2 ton (surplus 0,17 juta ton). Sementara produk lain masuk katagori defisit. Yaitu daging sapi sebesar 0,37 juta ton dengan kebutuhan nasional 0,77 ton (defisit 0,4 juta ton), susu sebesar 1 juta ton dengan kebutuhan nasional 4,7 ton (defisit 3,7 juta ton)
---
MEMPERHATIKAN data produksi bahan pangan hasil ternak sangat penting dikaitkan dengan upaya menyukseskan program MBG dan juga upaya pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat secara keseluruhan. Jika produktivitas hasil ternak jelek, program MBG dan juga program peningkatan gizi masyarakat secara keseluruhan, akan sia-sia dan tidak mencapai misi untuk mencerdaskan sumber daya manusia yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Di sisi lain, produktivitas hasil ternak terkait dengan kesehatan ternak. Lebih lanjut, terkait dengan aspek keamanan pakan ternak dan bahan bakunya. Kontaminasi logam berat, pemalsuan bahan pakan, mikotoksin, atau antibiotik pada pakan dapat meracuni rantai pangan, mengancam kesehatan penerima manfaat.
Produktivitas ternak juga terkait dengan aspek budidaya dan pemeliharan ternak secara keseluruhan. Khususnya untuk ternak unggas yang produksinya saat ini tercatat surplus, produksinya terutama diarahkan untuk menghasilkan produk unggas yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
Untuk mendapatkan produk unggas yang ASUH, diperlukan penerapan prinsip mulai dari hulu hingga hilir. Yaitu memilih bibit unggul bebas penyakit, memberikan pakan aman tanpa bahan berbahaya, menerapkan biosekuriti ketat, dan menjaga kebersihan serta kenyamanan kandang.
Berikutnya, untuk sisi hilir menyangkut aspek penyembelihan sesuai syariat dan pengolahan pasca pemotongan serta mendistribusikan produk dengan menjaga rantai dingin dan mencegah kontaminasi silang.
Pemanfaatan Teknologi, termasuk AI
Dalam era digitalisasi yang semakin pesat, produksi peternakan, khususnya ternak unggas seperti ayam pedaging dan petelur, tidak luput dari pengaruh kemajuan teknologi. Termasuk pemanfaatan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
AI tidak hanya memperkenalkan otomasi, tetapi juga membuka peluang untuk optimasi yang lebih efisien di berbagai aspek operasional peternakan. Seperti manajemen pencahayaan, pemberian pakan dan air minum, pengaturan suhu, manajemen kebersihan kandang, serta analisis prediktif melalui pengolahan data yang masif.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Halim Natsir, S.Pt.--Istimewa
Inovasi teknologi peternakan kini menjadi solusi cerdas dalam menjawab tantangan gizi masyarakat Indonesia. Teknologi AI memungkinkan pemantauan kesehatan ternak secara real-time dan efisiensi pemberian pakan, sehingga menghasilkan produk hewani yang lebih berkualitas dan aman dikonsumsi.
Dengan kualitas yang terjaga dari hulu ke hilir, produk ternak seperti daging, telur, dan susu kini lebih mampu memenuhi kebutuhan protein masyarakat, terutama dalam mensukseskan program MBG.
Kandang Cerdas Dukung Produktivitas
Dalam era industri 4.0, sektor peternakan mulai mengalami transformasi signifikan melalui penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan otomatisasi. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah hadirnya kandang cerdas (smart farm) — sebuah sistem peternakan terintegrasi yang mampu meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan ternak melalui pemantauan dan pengendalian lingkungan secara digital.
Di dalam kandang cerdas, berbagai sensor dipasang untuk memantau suhu, kelembaban, kualitas udara, serta tingkat pencahayaan secara real-time. Data yang dikumpulkan oleh sensor ini membantu peternak menjaga kondisi kandang tetap optimal bagi pertumbuhan ternak. Misalnya, jika suhu kandang melebihi batas ideal, sistem secara otomatis dapat mengaktifkan kipas atau pendingin.
Selain itu, kandang cerdas dilengkapi dengan sistem pemberian pakan otomatis yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu ternak, berdasarkan umur, berat badan, dan status kesehatannya. Ini tidak hanya menghemat pakan, tetapi juga mencegah overfeeding atau malnutrisi.