Diah Ayu menyebut karya Dewi sebagai bukti bahwa dunia akademik kini memasuki era baru yang memberi ruang ekspresi kreatif lintas disiplin.
“Mahasiswa bukan hanya menguasai teori, tapi juga mampu mengomunikasikan ilmu dengan cara yang menyentuh publik,” ujarnya.
Yusri Fajar menambahkan, keberanian Dewi dalam menciptakan karakter lintas budaya seperti nama Amarily yang terdengar modern menjadi bukti keterbukaan generasi baru sastra.
Lebih dari sekadar kelulusan, langkah Dewi menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat melahirkan karya yang berdampak sosial.
Novel ini tidak hanya menghidupkan kembali sejarah, tetapi juga membuka peluang baru di industri kreatif, menjadikan kampus sebagai laboratorium ide yang hidup.