Kemenkes Juga Siapkan Integrasi Teknologi AI ke Kurikulum Pendidikan Kedokteran

Rabu 23-07-2025,19:57 WIB
Editor : Agung Pamujo

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) benar-benar sedang memaksimalkan pemanfaatan  teknologi artificial intelligence (AI) untuk modernisasi sektor kesehatan Indonesia.

Setelah mengumumkan rencana pengembangan tiga teknologi berbasis AI, termasuk 'ChatGPT versi kesehatan', Kemenkes kini tengah menyusun strategi untuk mengintegrasikan kurikulum teknologi berbasis AI  ke dalam program studi (prodi) kedokteran di seluruh Indonesia. 

Langkah progresif ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi dokter masa depan yang cakap teknologi dan siap menghadapi era revolusi industri 4.0 di bidang medis.

Menjawab Kebutuhan Era Kesehatan Digital

Menurut Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan & Ketua Tim Transformasi Teknologi dan Digitalisasi Kesehatan (TTDK) Kemenkes, Setiaji, S.T., M.Si, saat ini sebenarnya sudah ada kurikulum dengan teknologi digital yang sudah diterapkan. Yakni, mata kuliah Digital Rekamedis Elektronik.

"Kita startnya kan memang dari rekamedis elektronik, itu sudah masuk di dalam kurikulum untuk yang kedokteran," ujar Setiaji kepada media, Rabu (23/7).

"Sehingga begitu dokternya keluar sudah paham terhadap kodifikasi misalnya LOHI, ACGT, dan lain sebagainya," sambungnya.

BACA JUGA:Kemenkes Kembangkan Layanan Kesehatan Berbasis AI, Termasuk 'ChatGPT Kesehatan'

Namun, lanjut dia, sayangnya kurikulum berbasis AI  belum resmi masuk ke program studi kedokteran.

"Dharapkan nanti kurikulum kedepannya bisa kita masukkan, biar minimal satu mata kuliah terkait dengan AI tadi, sehingga dokter bisa langsung menggunakan AI dengan lebih paten," tambahnya.

BACA JUGA:Demam K-Pop dan Ancaman Imperialisme Budaya di Kalangan Generasi Muda, Timbulkan Identitas Baru

Kemenkes juga berharap ke depannya kurikulum dengan teknologi AI ini bisa bertambah. Sering dengan bertambahnya jumlah dokter spesialis di Indonesia. 

BACA JUGA:Menkes Gandeng Mendiktisaintek Atasi Kekurangan Dokter Spesialis. Caranya Tambah Banyak Prodi Spesialis Baru

"Jadi bisa saja beberapa spesialisasi kedokteran tadi sudah menerapkan hal tersebut. Kalau misalnya dokternya ngambil spesialisasinya di luar negeri kan, kan sudah ada yang memasukkan unsur-unsur tersebut," ujar Setiaji.

Kategori :