Menkes Gandeng Mendiktisaintek Atasi Kekurangan Dokter Spesialis. Caranya Tambah Banyak Prodi Spesialis Baru

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID –Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  menggandeng Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Indonesia untuk mengatasi masalah serius kekurangan dokter spesialis. Kolaborasi itu diwujudkan antara lain berupa program yang berfokus pada peningkatan mutu dan percepatan pendidikan tenaga medis spesialis.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia sebelum ini hanya mampu mencetak sekitar 2.700 dokter spesialis setiap tahun. Angka yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

"Isu pemerataan dokter spesialis merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri kepentingannya,” tegas Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kepada awak media, Selasa (22/7).

BACA JUGA:Waspada! Vaping Bisa Hasilkan Popcorn, tapi Popcorn yang Merusak Paru-Paru alias Penyakit Popcorn Lung!

Karena itulah, lanjut Menkes, dilakukan kerja sama strategis dengan Kemendikitisaintek yabg bertujuan untuk mengatasi akar masalah dari minimnya jumlah dokter spesialis. Yakni keterbatasan kapasitas institusi pendidikan dan kualitas program studi (prodi) yang ada. 

Melalui kerja sama ini, Kemdiktisaintek akan membuka 148 prodi baru dokter spesialis dan subspesialis dalam kurun 2025-2026. Pembukaan 148 prodi dokter spesialis baru juga melibatkan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) yang mengoordinasikan 57 Fakultas Kedokteran.

Dengan akselerasi penambahan 148 prodi spesialis ini, diharapkan terjadi peningkatan jumlah kuota mahasiswa menjadi ~ 8000 mahasiswa pada tahun 2026 atau peningkatan dua kali lipat. Sehingga, terdapat peningkatan lulusan menjadi 6.000 per tahun pada tahun 2030

BACA JUGA:Wabup Malang Temui Menteri Ekraf terkait Rencana Pengembangan Ekraf di Kabupaten Malang

Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan

Selain penambahan prodi spesialis, pogram bersama Kemenkes dan Kemendisaintek ini juga akan fokus kepada beberapa area kunci:

• Penempatan/deployment residen senior pada Rumah Sakit Pendidikan (RSP) prioritas; serta
• Penguatan Kemitraan dengan Pemerintah Daerah, K/L dan stakeholders. (*)

Sumber: disway news network