Momen World AIDS Vaccine Day, Yuk Pahami Bagaimana HIV/AIDS Menyebar dan Cara Mencegahnya!

Minggu 18-05-2025,06:17 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Agung Pamujo

AIDS bisa sangat berat: penurunan berat badan drastis, diare kronis, demam berkepanjangan, luka di mulut, hingga gangguan saraf. Penderita AIDS membutuhkan penanganan intensif dan sering kali harus dirawat di rumah sakit.

5. Terapi ARV: Harapan bagi ODHA

Terapi Antiretroviral (ARV) adalah kombinasi obat yang menekan replikasi HIV dalam tubuh. Obat ini tidak menyembuhkan, tapi bisa menjaga kadar virus tetap rendah dan memperkuat sistem imun. Dengan ARV, ODHA (orang dengan HIV / AIDS) bisa hidup sehat dan produktif selama puluhan tahun.

Penting untuk minum ARV secara konsisten setiap hari. Jika tidak, virus bisa menjadi resisten dan pengobatan menjadi tidak efektif. Karena itu, edukasi kepatuhan minum obat sangat penting dalam program penanganan HIV.

6. Tes : Langkah Awal Mengetahui Status Diri

Tes bisa dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari tes antibodi, antigen (ab-ag test), hingga PCR. Hasilnya bisa diketahui dalam hitungan menit atau beberapa hari tergantung metode yang digunakan. Tes ini penting bagi siapa pun yang aktif secara seksual atau pernah melakukan tindakan berisiko.

Dengan mengetahui status sejak dini, seseorang bisa langsung mulai pengobatan dan mencegah penularan ke orang lain. Bahkan, ODHA yang menjalani pengobatan dengan baik dan memiliki viral load tidak terdeteksi (undetectable) tidak bisa menularkan virus (U=U: Undetectable = Untransmittable).

World Health Organization (WHO) telah menetapkan target 95-95-95: 95% ODHA tahu statusnya, 95% dari mereka menjalani terapi, dan 95% dari yang terapi mencapai viral load tidak terdeteksi. Tes adalah kunci utama mencapai target itu.

7. Menggunakan Alat Kontrasepsi Secara Konsisten

Kondom adalah alat kontrasepsi yang juga berfungsi mencegah penyakit menular seksual, termasuk HIV AIDS. Bila digunakan dengan benar dan konsisten, kondom bisa menurunkan risiko penularan HIV hingga 90%. Kondom sangat efektif untuk pasangan heteroseksual maupun homoseksual.

Sayangnya, masih banyak yang enggan menggunakan kondom karena alasan mitos, malu, atau menganggap mengganggu kenyamanan. Padahal, dengan edukasi yang tepat, penggunaan kondom bisa jadi kebiasaan sehat dan melindungi banyak nyawa.

Sexually Transmitted Infections Journal (2019) mencatat bahwa penggunaan alat kontrasepsi kondom dapat menurunkan resiko penularan HIV sebanyak 47%.

8. Hubungan Seksual Aman dan Komunikasi Terbuka dalam Hubungan

Salah satu cara paling efektif mencegah penularan adalah dengan menerapkan prinsip seks aman. Selain penggunaan kondom, penting juga untuk saling terbuka dengan pasangan mengenai riwayat kesehatan seksual, termasuk status HIV AIDS. Kejujuran dan komunikasi yang sehat bisa mencegah risiko yang tidak perlu.

Kepercayaan tetap harus dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya tes bersama sebelum memutuskan hubungan seksual tanpa pengaman. Hubungan seksual aman bukan berarti tidak percaya, melainkan bentuk tanggung jawab.

Sebuah studi dalam Journal of Sex Research (2021) menunjukkan bahwa pasangan yang berdiskusi terbuka tentang HIV dan AIDS lainnya memiliki risiko penularan lebih rendah. Ini membuktikan bahwa edukasi dan komunikasi adalah benteng perlindungan utama.

Kategori :