Ini Beberapa Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Saat Ujian Sempro dan Begini Cara Jawabnya, Tenang!

Jumat 25-04-2025,16:07 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Immanuela Regina

Jawaban ini menunjukkan kesiapan teknis dan antisipasi kendala lapangan.

8. “Kalau Tidak Mendapatkan Data Sesuai Rencana, Apa Alternatifnya?”

Dosen ingin tahu kesiapan plan B. Jangan bilang “akan cari data lain” tanpa rencana konkrit.

Contoh: “Jika narasumber utama tidak bisa diwawancarai, saya sudah mengidentifikasi dua narasumber alternatif dengan peran serupa. Jika observasi tidak memungkinkan, saya akan menguatkan data melalui dokumen dan konten digital komunitas.”

Skripsi yang baik bukan hanya soal ide, tapi juga soal strategi menyelamatkan riset saat hambatan muncul.

9.  “Apa Rencana Publikasi atau Pemanfaatan Hasil Penelitian?”

Pertanyaan ini sering muncul belakangan karena kampus dorong mahasiswa mempublikasikan skripsi.

Contoh: “Saya berencana mengembangkan hasil penelitian ini dalam bentuk artikel populer untuk media kampus, sekaligus mendaftar konferensi mahasiswa bidang komunikasi di UGM. Selain itu, saya akan berbagi hasilnya ke komunitas yang diteliti sebagai bentuk feedback.”

Ini menunjukkan bahwa penelitian tidak berhenti di sidang skripsi, tapi bisa memberi manfaat lebih luas.

Ujian sempro bukan pertarungan antara mahasiswa dan dosen. Tapi forum diskusi untuk menyempurnakan rencana riset. Yang diuji bukan hanya apa yang diteliti, tapi mengapa dan bagaimana prosesnya.

Selama sudah memahami dasar teori, logika metodologi, dan tujuan penelitian, semua pertanyaan bisa dijawab dengan tenang. Kuncinya bukan menghafal, tapi memahami.

Dan satu hal lagi: jangan berharap seminar bebas gugup. Karena semua mahasiswa pasti gugup. Tapi yang membedakan, ada yang gugup sambil siap—dan ada yang gugup sambil kosong. 

Kategori :