Dengan begitu, sesi wisuda jadi lebih lengkap tanpa harus tambah invoice.
8. Ambil Waktu Sesi Foto di Hari yang Sama dengan Wisuda
Daripada sewa dua kali—hari H dan hari khusus photoshoot—jadwalkan foto di hari wisuda. Banyak momen alami yang bisa ditangkap: peluk keluarga, sujud syukur, atau tertawa bareng teman.
Pastikan fotografer sudah standby dari pagi dan tahu urutan acaranya. Bisa lebih hemat karena fotografer hanya dibayar satu kali untuk dua momen: formal dan candid.
Dokumentasi jadi terasa lebih hidup karena penuh momen jujur, bukan sekadar pose.
9. Jangan Terlalu Ikut Tren yang Viral
Tidak semua konsep viral harus diikuti. Misalnya konsep flying toga atau pre-wedding style dengan lighting rumit. Fokus pada yang esensial: wajah bahagia, momen penuh makna, dan visual yang timeless.
Diskusikan konsep dengan fotografer dan sesuaikan dengan bujet. Kadang, konsep sederhana dengan pencahayaan natural justru lebih menyentuh dan otentik; foto di sekitar area ikonik kampus seperti mahasiswa pada umumnya.
Jangan sampai demi ikut tren, harus utang ke sana-sini hanya untuk satu hari.
Dokumentasi Tak Harus Mahal untuk Jadi Berkesan!
Wisuda adalah hari spesial, tapi bukan berarti harus boros demi foto sempurna. Ada banyak cara cerdas untuk mendapatkan hasil yang estetis tanpa menguras dompet.
Fokuslah pada esensinya: merayakan keberhasilan dan membingkai kenangan bersama orang-orang tersayang.
BACA JUGA:Sudah Mau Wisuda Tapi Masih Bingung Mau Pakai Kebaya Jenis Apa? Coba Ini!
Sebab yang paling berkesan bukan hanya hasil fotonya, tapi juga cerita di balik layar saat menjalaninya.