Puisi Karya Chairil Anwar Dipajang di Stasiun Kereta Seoul: Kenali Karya-Karya Legendaris Chairil Anwar!

Senin 10-03-2025,06:48 WIB
Reporter : Immanuela Regina
Editor : Yulfarida Arini

Aku minta pula supaya sampai di sorga

yang kata Masyumi + Muhammadyah bersungai susu dan bertabur bidari beribu"

Puisi ini menggambarkan ekspektasi seseorang terhadap kehidupan setelah kematian.

Puisi ini mengajak untuk kita sebagai manusia melakukan refleksi atas ekspektasi, harapan, kompleksitas mengenai keyakinan masing-masing mengenai kehidupan yang menanti setelah kematian atau mempertanyakan pertanyaan yang sifatnya eksistensial.

8. "Senja di Pelabuhan Kecil" (1946) – Keindahan dalam Kesederhanaan

"Ini kali tidak ada yang mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua, pada cerita

Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut"

Puisi ini menggambarkan kesunyian dan refleksi diri di tengah dunia yang sibuk.

Di zaman sekarang, banyak orang merasa hidup terlalu cepat, penuh distraksi, dan kehilangan makna dalam kesederhanaan, puisi ini mengingatkan untuk selalu menikmati semua momen dan simplisitas kecil dalam chapter kehidupan.

9. "Cerita Buat Dien Tamaela" (1946) – Identitas, Keberanian, dan Perlawanan

"Beta Pattirajawane

Yang dijaga datu-datu

Cuma satu.

Beta Pattirajawane

Kikisan laut

Berdarah laut

Kategori :