Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
Di leher, kukalungkan ole ole buat si pacar"
Puisi ini menggambarkan kerinduan yang tak bisa tersampaikan karena jarak dan keadaan yang memisahkan secara paksa.
Banyak pasangan LDR (long distance relationship) yang mengalami perasaan serupa—cinta yang kuat, tetapi terhalang oleh jarak dan keadaan. Puisi ini sangat relatable dalam memberikan validasi perspektif perasaan LDR Couple.
6. "Doa" (1943) – Harapan di Tengah Kesulitan
"Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi"
Puisi ini berbicara tentang keputusasaan, tetapi tetap berusaha mencari harapan dalam doa.
Ketika banyak orang mengalami krisis mental, kecemasan, dan kehilangan arah hidup, "Doa" menjadi pengingat bahwa harapan tetap ada, bahkan dalam keadaan yang paling gelap sekalipun. Sesulit apa pun hidup menguji, tetap berpegang teguhlah pada Allah dan pengharapan dalam doa.
7. "Sorga" (1943) – Ekspektasi Mengenai Akhirat
"Seperti ibu + nenekku juga
tambah tujuh keturunan yang lalu