Siwak adalah alat pembersih gigi alami yang terbukti memiliki sifat antibakteri dan bisa mengurangi bau mulut. Selain siwak, mengunyah kayu manis juga bisa membantu menyegarkan napas, karena mengandung cinnamaldehyde, senyawa yang memiliki sifat antibakteri.
7. Hindari Minuman Berkafein Saat Sahur
Minuman berkafein seperti kopi dan teh bisa menyebabkan dehidrasi, yang akhirnya membuat produksi air liur menurun. Jika tetap ingin minuman hangat saat sahur, pilih teh herbal atau air jahe yang tidak mengandung kafein.
Selain itu, batasi konsumsi gula dalam minuman. Terlalu banyak gula dapat mempercepat pertumbuhan bakteri di dalam mulut yang menyebabkan bau tidak sedap.
8. Bersihkan Lidah Secara Teratur
Banyak orang lupa bahwa lidah juga menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut. Lapisan putih atau kekuningan di lidah adalah hasil dari sisa makanan dan bakteri yang menumpuk.
Gunakan alat pembersih lidah setelah sahur dan berbuka puasa untuk menghilangkan bakteri ini. Jika tidak memiliki alat khusus, bagian belakang sikat gigi juga bisa digunakan untuk membersihkan lidah dengan lembut.
9. Mengunyah Daun Mint atau Cengkeh Setelah Sahur
Mengunyah daun mint atau cengkeh dapat membantu menyegarkan napas secara alami. Daun mint mengandung minyak atsiri yang memberikan sensasi segar di mulut, sementara cengkeh mengandung eugenol, senyawa antiseptik yang bisa membantu melawan bakteri penyebab bau mulut.
Bau mulut saat puasa bisa saja terjadi, tetapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Dengan menjaga kebersihan mulut, mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur, serta menjaga hidrasi tubuh, bau mulut dapat dihindari.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kamu bisa menjalani puasa dengan lebih percaya diri dan tetap nyaman dalam berinteraksi sepanjang hari!