Pakar UWG Tanggapi Tren Minum Kopi Tanpa Gula yang Viral di Medsos, Jelaskan Manfaat dan Batasannya

Minggu 26-01-2025,09:57 WIB
Reporter : Metta Kumala
Editor : Agung Pamujo

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Belakangan ini, tren minum kopi tanpa gula semakin populer di kalangan masyarakat dan menjadi perbincangan di media sosial (medsos). Dalam perbincangan di medsos,  banyak yang mengklaim manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh kebiasaan tersebut. 

Menanggapi hal ini, Prof. Dr. Ir. Moh Su’I, MP., pakar Ilmu Pangan dari Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Malang (FP UWG), memberikan penjelasan ilmiah mengenai kopi tanpa gula dan bagaimana konsumsinya dapat berdampak pada kesehatan.


Prof. Dr. Ir. Moh Su'i, MP., pakar Ilmu Pangan Fakultas Pertanian UWG Malang--widyagama.ac.id

Prof. Su’I menjelaskan bahwa kopi mengandung berbagai zat aktif. Termasuk antibiotik alami yang dapat membunuh bakteri patogen. Dengan konsentrasi minimal 12,5 persen. kopi sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dan semakin tinggi konsentrasi kopi, semakin efektif pula kemampuan antibakterinya. 

“Semakin tinggi konsentrasi kopi, semakin besar kemampuan kopi untuk menghambat bakteri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prof. Su’I menjelaskan bahwa dua jenis kopi yang paling umum dikonsumsi masyarakat, yaitu kopi robusta dan arabika, juga memiliki khasiat antibakteri. 

Kopi robusta yang diseduh dengan air panas dan dikonsumsi dalam takaran yang wajar, maksimal dua cangkir per hari tanpa tambahan gula, dapat memberikan manfaat kesehatan. 

Tidak hanya itu, kopi arabika juga mengandung sifat antibakteri yang serupa, meskipun dengan sedikit perbedaan dalam rasa dan aroma. Selain dikenal dengan khasiat antibakterinya, kopi juga mengandung antioksidan yang berperan dalam melindungi tubuh dari kerusakan sel. 

Kandungan ini berpotensi mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Kafein dalam kopi juga diketahui dapat meningkatkan kinerja otot jantung, memperlancar peredaran darah, dan memberikan rasa segar setelah dikonsumsi.

Namun, Prof. Su’I mengingatkan agar konsumsi kopi tetap dalam batas yang wajar. “Takaran maksimal konsumsi kafein adalah 400 mg per hari. Perlu diketahui, kadar kafein dalam kopi bisa bervariasi tergantung jenisnya,” jelasnya. 

Ia juga mengingatkan bahwa meskipun kopi tanpa gula menawarkan banyak manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan tidur dan jantung berdebar akibat efek stimulan dari kafein.

Prof. Su’I menyarankan agar masyarakat selalu memperhatikan reaksi tubuh terhadap kopi. Jika merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi kopi, sebaiknya mengurangi atau menghentikan konsumsi kopi. 

Dengan memahami manfaat dan batasan konsumsi kopi tanpa gula, diharapkan masyarakat dapat menikmati kopi dengan cara yang lebih bijak, memperoleh manfaatnya, dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. (*)

Kategori :