JAKARTA, DISWAYMALANG.ID-- Buat Anda yang liburan Natal dan tahun baru (nataru) ini hendak bepergian dari atau ke Malang menggunakan pesawat udara, siap-siap saja dengan harga pesawat yang tinggi. Menurut data yang dikumpulkan DISWAYMALANG.ID, harga tiket ke Jakarta atau sebaliknya termurah Rp 1,1 juta, dan termahal Rp 1,4 juta sekali jalan. Sedangkan ke Makassar bisa mencapai Rp 3,5 juta sekali jalan. Demikian juga harga tiket ke kota-kota lain yang dilayani penerbangan dari dan ke Malang, seperti Yogyakarta, Denpasar dan Surabaya, harga tiketnya juga jutaan rupiah. Semakin dekat ke dalam minggu liburan, semakin mahal harganya.
Harga-harga tersebut sebenarnya sudah turun setelah adanya instruksi Presiden Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menanggapi banyaknya keluhan tentang tingginya harga tiket angkutan udara. Erick mengecek langsung harga tiket dari maskapai Garuda, Citilink, dan Pelita Air saat memeriksa kesiapan Bandara Soekarno - Hatta dalam menghadapi liburan nataru.
“Harga tiket sudah turun, ini berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai dengan instruksi bapak presiden,” ujar Erick, 4 Desember 2024 malam.
Meski demikian, Erick juga menjelaskan bahwa upaya ini belum selesai dan masih akan terus dievaluasi hingga akhir bulan dan Maret mendatang.
Pola Pikir Perlu Berubah
Menanggapi keluhan masyarakat menjelang liburan nataru, Erick berpendapat masalah tiket mahal bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga kebiasaan masyarakat. Menurutnya, banyak orang Indonesia membeli tiket di menit-menit terakhir, yang secara alami menaikkan harga tiket.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," sindir Erick.
Dengan populasi Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa, Erick Thohir menyadari bahwa tanpa perencanaan yang matang, kapasitas bandara tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Karena itu, pemerintah tengah merancang roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, khususnya saat periode liburan seperti nataru dan dan Lebaran.
Kerja Sama Lintas Sektor
Erick menjelaskan bahwa upaya peningkatan layanan transportasi udara melibatkan kerja sama lintas kementerian dan dukungan sektor swasta.
Dukungan penuh juga diberikan oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, serta Menteri Pariwisata Widya Putri Wardhana.
Ia menekankan bahwa peran BUMN saja tidak cukup untuk mewujudkan perencanaan tersebut, sehingga sektor swasta juga perlu berkontribusi secara aktif. "Tidak hanya BUMN, tetapi sektor swasta juga harus terlibat. Semua ini harus dilakukan bersama-sama," lanjut Erick.
Melalui langkah-langkah tersebut, Erick berharap peningkatan layanan dan penurunan harga tiket dapat memberikan kenyamanan selama liburan akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Erick berbagi pengalamannya saat kuliah di luar negeri, ia sering mencari tiket murah melalui koran dan memilih penerbangan dengan beberapa kali transit agar bisa mendapatkan harga terbaik.