Sewindu Vakum, Komunitas Batu untuk Demokrasi Lahir Kembali
Konsolidasi Komunitas Batu untuk Demokrasi (KBD). -panca/diswaymalang.id-0onco rp-
BATU, DISWAYMALANG.ID--Komunitas Batu untuk Demokrasi (KBD) kini mulai menampakkan denyut nadinya setelah sekitar satu windu vakum karena kesibukan para aktifisnya. Minggu (14/12), bertempat di aula Bawaslu Kota Batu para aktifis demokrasi mulai mengadakan konsolidasi dengan membuat kepengurusan yang baru.
KBD merupakan wadah alumni Sekolah Demokrasi Kota Batu yang diselenggarakan oleh Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID). Dengan dukungan Institut Demokrasi Multi-Partai Belanda, bekerja sama dengan Averrous Community Malang.
Averroes Community Malang adalah organisasi sosial independen yang didirikan tahun 1998. Fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui penelitian, pendidikan, pelatihan, dan publikasi dengan semangat membangun wacana kritis rakyat.
Dalam musyawarah kemarin, terpilih Ketua Presidium KBD Sunarto yang didampingi Catur Heri Wibowo, Mardi Setyaningsih, Siti Yulaikah, dan M Naseh Lukman. Juga Arif Erwinadi sebagai sekretaris.
Sunarto menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan, KBD ke depan akan mendorong penguatan diskusi publik dan kajian kritis terkait persoalan demokrasi serta isu-isu strategis di Kota Batu.
“Kami berharap anggota KBD lebih aktif berdiskusi mengenai persoalan demokrasi dan problematika Kota Batu, kemudian hasilnya dapat direkomendasikan kepada Pemerintah Kota Batu,” ujar Sunarto.
Sementara itu, Yogi Eka Chalid Farobi, anggota Bawaslu Kota Batu, yang juga anggota KBD, menilai pertemuan tersebut sebagai momentum penting bagi konsolidasi gagasan demokrasi di tingkat lokal.
Ia juga menyampaikan ke depan akan ada penyusunan nota kesepahaman (MoU) antara KBD, Bawaslu, dan KPU Kota Batu sebagai dasar kerja sama kelembagaan dalam penguatan demokrasi partisipatif.
Dukungan terhadap keberlanjutan KBD turut disampaikan Levi Riansyah, perwakilan Averrous Community Malang. Ia menilai KBD sebagai hasil nyata dari proses pendidikan politik yang dijalankan melalui Sekolah Demokrasi sejak 2009 hingga 2011.
“KBD adalah miniatur Kota Batu. Dari dinamika inilah lahir kontribusi nyata, termasuk keterlibatan alumni Sekolah Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemilu di KPU dan Bawaslu Kota Batu,” ungkap Levi.
Levi juga mendorong KBD agar ke depan mengambil peran lebih strategis, seperti pengawalan dan monitoring APBD. Juga, menjaga kesinambungan forum diskusi sebagai bagian dari kontrol sosial masyarakat.
Sumber:
