Sementara itu, pada forum ICoFMR hari kedua, pada sesi awal tampil pemateri dari Jepang, Dr. Yuki Takahashi, Ph.D. Akademisi dari Hokkaido University itu menyoroti perlunya penerapan teknologi yang tepat, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dari kegiatan budidaya perikanan. Baik budidaya di darat maupun di laut.
Yuki Takahashi, Ph.D. yakni seorang Doktor dari Hokkaido University turut membagikan Studi Simulasi untuk Perikanan Berkelanjutan Produksi-FPIK UB-
Dia menyarankan untuk memanfaatkan teknologi CAE (Computer-Aided Engineering). Yakni, teknologi yang memungkinkan percobaan virtual dalam desain tangki akuakultur melingkar dan eksperimen simulasi yang memetakan aliran air serta interaksi ikan dalam tangki.
ICoFMR dengan tema yang lebih luas daripada BICoS yang hanya membahas soal udang, memang lebih beragam bahasannya. Ini juga karena jumlah artikel jauh lebih banyak dari BICoS. Total artikel dalam dua hari penyelenggaraan ICoFMR sekitar 122 artikel.
Dua konferensi internasional ini merupakan bagian dari seri terakhir peringatan Dies Natalis ke-62 FPIK UB. Selain dua konferensi internasional itu, pada seri terakhir ini akan digelar dua kegiatan lagi. Yaitu, pertemuan pimpinan perguruan tinggi perikanan se-Indonesia pada tanggal 17 November 2024, lalu Kuliah Umum dan Focus Group Discussion bersama para alumni FPIK UB, pada 18 November 2024. (*)