1 tahun disway

FPIK UB Turunkan Mahasiswa dan Dosen Pantau Pemutihan Karang di Pesisir Jawa Timur

FPIK UB Turunkan Mahasiswa dan Dosen Pantau Pemutihan Karang di Pesisir Jawa Timur

--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) melalui Badan Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (BPPM), menugaskan tim untuk memantau pemutihan karang di tiga wilayah pesisir Jawa Timur. Yakni Pantai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi (23–24 Juni 2025), Sendang Biru, Kabupaten Malang (26–27 Juni 2025), dan Pantai Pasir Putih, Kabupaten Situbondo (15–16 Juli 2025).

Tim pemantauan terdiri dari enam mahasiswa, satu dosen pendamping, dan satu tenaga kependidikan. Mereka melaksanakan kegiatan monitoring di tiga lokasi utama. 

Kegiatan ini dipimpin oleh Pratama Diffi Samuel, S.Pi., M.Ling., dosen FPIK UB yang juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat dan konservasi pesisir.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Malang Raya Per 26 Juni, Prediksi Pagi Malam Udara Kabur, Siang Hujan Ringan

Pemantauan ini merupakan komitmen FPIK UB dalam mendukung upaya pelestarian ekosistem laut, serta menindaklanjuti surat Direktur Konservasi Ekosistem, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tertanggal 5 Mei 2025.

Pelaksanaan pemantauan dilakukan dalam bentuk survei lapangan selama dua hari di masing-masing lokasi.

“Tujuannya adalah untuk memperoleh data representatif terkait kondisi terkini pemutihan karang di wilayah tersebut,” kata Diffi.

BACA JUGA:26 Juni Hari Anti Narkoba Internasional, Momentum Global Lawan Bahaya Narkotika

Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi aktif dengan kelompok masyarakat pesisir setempat, seperti yang telah dilakukan bersama masyarakat Desa Bangsring di Banyuwangi.

“Kegiatan ini mencerminkan peran aktif FPIK UB dalam mendukung program pemerintah di bidang konservasi sumber daya kelautan, sekaligus sebagai bentuk penguatan sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemangku kepentingan dalam menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang,” tutup Diffi. (*)

Sumber: prasetya ub