1 tahun disway

Modern Tanpa Menanggalkan Tradisi: Wayang Topeng Panji Setyakasih Memukau di Malang

Modern Tanpa Menanggalkan Tradisi: Wayang Topeng Panji Setyakasih Memukau di Malang

Panji Asmara Bangun (kiri) menggunakan topeng berwarna hijau, lalu Dewi Sekartaji (kanan) yang menggunakan topeng berwarna putih sedang memadu kasih di pagelaran Wayang Topeng Panji Setyokasih yang diselenggarakan Disbudpar Jatim.-elsa akp/diswaymalang.id-

Adimas Cahyo, yang menjadi dalang dalam pentas malam itu, menuturkan bahwa strategi membawa pertunjukan ke pusat kota merupakan bentuk pendekatan baru. Hal tersebut dimaksudkan agar anak muda tidak merasa seni tradisi jauh dari kehidupan mereka.

“Generasi muda adalah prioritas kami. Kemasan lebih modern dilakukan tanpa meninggalkan pakem, supaya Wayang Topeng tetap relevan tanpa kehilangan jati diri,” jelasnya.

BACA JUGA: Kembul Topeng #3 Tidak Saja Diramaikan Ratusan Seniman, Juga Dihadiri Puluhan Akademisi Seni

Hal serupa disampaikan komposer musik pengiring, M. Deva Akbar, yang mengaku proses kreatif hanya berlangsung sepekan. Namun mereka melakukan hal tersebut dengan penuh dorongan semangat dari para pelaku seni.

“Hari ini penonton langsung mengeluarkan ponsel ketika pertunjukan dimulai, itu tanda bahwa konsep yang kami bangun berhasil menarik perhatian,” ujar Deva.

Ia menambahkan, setelah gelaran ini, para seniman akan melakukan evaluasi kolaboratif. Dimaksudkan untuk mempersiapkan pentas berikutnya pada 15 November mendatang.

BACA JUGA: Disbudpar Jatim Gaungkan Kembali Semangat Panji di Taman Krida Budaya Malang

Lebih dari sekadar tontonan, Panji Setyakasih hadir sebagai ruang bagi seniman untuk mengkaji ulang nilai moral dalam kisah Panji. Bahwa cinta bukan hanya tentang memiliki, tetapi tentang keteguhan untuk menjaga dan melepaskan ketika saatnya tiba.

Melalui langkah-langkah kecil namun konsisten seperti ini, harapan agar seni topeng tetap hidup di tengah masyarakat terus terjaga. Suatu hal yang menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan budaya Jawa Timur khusunya Kota Malang. 

Sumber: