Kecemasan Orang Tua atas Paparan Medsos terhadap Anak Meningkat, Hoaks dan Penipuan Daring Paling Ditakuti
Ilustrasi orang tua memantau anak dalam penggunaan gadget--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di era digital seperti sekarang, kehidupan anak-anak semakin lekat dengan dunia maya.
Dari sekadar hiburan hingga kebutuhan edukatif, gawai dan media sosial kini menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian anak-anak Indonesia.
Namun, kemudahan ini hadir bersamaan dengan kekhawatiran yang terus membayangi para orang tua.
Sebuah survei oleh YouGov terhadap 892 orang tua Indonesia mengungkapkan fakta mencemaskan sebanyak 81 persen orang tua merasa khawatir terhadap paparan konten yang tidak sesuai usia yang dapat dijumpai anak-anak di media sosial.
Ini menjadi perhatian utama di tengah semakin bebasnya akses anak terhadap internet dan aplikasi daring.
Tak hanya itu, lebih dari 70 persen orang tua juga cemas akan dampak adiksi (screen time berlebih) dan gangguan kesehatan mental anak-anak mereka.
Paparan tanpa kontrol terhadap layar bisa menyebabkan kelelahan mental, insomnia, dan kecemasan sosial yang tak terlihat dari luar.
Kekhawatiran orang tua tidak berhenti di sana. Survei tersebut juga mencatat 62 persen mengkhawatirkan konsumsi hoaks, 59 persen takut terhadap potensi penipuan daring, serta 55 persen khawatir soal privasi dan keamanan data anak-anak.
BACA JUGA:Forum Dosen Hukum Pidana dan KPK Kompak Kritik Pembahasan Rancangan KUHAP
Sementara itu, 54 persen menyebutkan kekhawatiran terhadap risiko perundungan dan pelecehan digital, yang kini kerap terjadi di balik layar gadget.
Menariknya, hanya 1 persen orang tua yang memiliki kekhawatiran di luar daftar umum tersebut.
Fakta Mengejutkan: Anak di Bawah Usia 1 Tahun Sudah Gunakan HP
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 juga memperkuat kekhawatiran tersebut.
Tercatat sekitar 39,71 persen anak usia dini sudah menggunakan HP, dan 35,57 peesen telah akrab dengan internet.
Yang paling mencengangkan, 5,88 persen anak di bawah usia 1 tahun telah menggunakan HP, dan 4,33 persen di antaranya bahkan sudah bisa mengakses internet.
Sumber: menkomdigi
