Benteng Baru Covid-19 Segera Hadir di Malang, Gandeng Jerman, RSUB Akan Dilengkapi Infection Center
--
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Di tengah kabar kembali munculnya ancaman COVID-19, di Malang segera hadir fasilitas Infection Center. Pusat layanan infeksi terpadu masa depan ini akan dibangun di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Malang.
Pembangunan pusat infeksi yang merupakan bagian dari proyek kolaborasi strategis antara UB dengan KfW (Bank Pembangunan Jerman) dan Uni Eropa itu diawali dengan seremoni Official Commencement of Building Construction yang digelar di Lobby Gedung A RS UB, Kamis (19/6).
KfW dan Uni Eropa menyediakan dana hibah total sebesar 5 juta euro (sekitar Rp95 miliar) untuk proyek yang awalnya merupakan respons terhadap pandemi COVID-19.
Burkhard Hinz, Country Director KfW Jakarta yang hadir dalam peresmian itu mengatakan, RS UB Infection Center merupakan bentuk nyata kontribusi Eropa terhadap layanan publik di Indonesia.
“Investasi ini menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung. Dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa di Jawa Timur, fasilitas ini sangat penting dan relevan,” katanya.
Burkhard juga menekankan pentingnya pembangunan laboratorium dengan standar BSL-2, yang aman untuk riset mikrobiologi dan penanganan infeksi menular.
Sementara itu, Mario Ronconi dari Universitas Eropa yang juga hadir, menegaskan komitmen jangka panjang Uni Eropa dalam mendukung sektor kesehatan Indonesia.
“Pusat Layanan Infeksi ini memperkuat layanan kesehatan publik, mendorong inovasi teknologi, dan berkontribusi pada pencapaian tujuan strategis global. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk mendukung kepemimpinan Indonesia di bidang kesehatan," katanya.
BACA JUGA:Makna Kemanusiaan Hari Pengungsi Sedunia 20 Juni, Saatnya Dunia Berdiri Bersama
Layanan Kesehatan Berbasis Riset
Menurut Direktur Project Implementation Unit (PIU) Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S., IPU., ASEAN Eng, meskipun awalnya pembangunan pusat layanan infeksi ini untuk COVID-19, fasilitas seperti laboratorium dan bangunan inovatif ini masih sangat berguna di masa depan. Baik untuk pelayanan penyakit infeksius seperti COVID-19 dan penyakit infeksius lain, dan untuk penelitian.
“Pembangunan ini adalah milestone menuju peningkatan kelas rumah sakit. RS UB saat ini ditargetkan naik kelas, menjadi pusat unggulan nasional jika seluruh fasilitas dan alat sudah terbangun,” katanya.
Prof. Sasmito menegaskan bahwa proyek ini juga mencerminkan fungsi rumah sakit pendidikan sebagai pusat tridarma. Yaitu, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya sinergi multi keilmuan dalam mendukung layanan kesehatan berbasis riset. Rektor juga menyampaikan bahwa proyek ini merupakan tantangan yang akan dihadapi bersama sebagai bagian dari komitmen UB menjadi mitra terpercaya dalam transformasi kesehatan nasional.
Sumber: prasetya.ub.ac.id
