1 tahun disway

Targetkan 4.000 Publikasi per Tahun, UB Adakan Workshop Publikasi

Targetkan 4.000 Publikasi per Tahun, UB Adakan Workshop Publikasi

Peserta sedang mengikuti Workshop untuk meningkatkan publikasi jurnal Scopus--prasetya.ub.ac.id

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Posisi Universitas Brawijaya (UB) yang masih di luar sepuluh besar institusi penghasil publikasi ilmiah internasional, menjadi salah satu alasan diselenggarakan  workshop dengan tajuk Peningkatan Kemampuan Pembimbingan Tugas Akhir yang Publishable.

Workshop yang ditujukan untuk mendorong para dosen muda dalam meningkatkan publikasi jurnal Scopus ini  diadakan selama empat hari. Mulai dari Rabu (11/06) hingga Sabtu (14/6) di UB Guest House, Kampus UB, Lowokwaru.

Mengacu ke buku Indikator Iptek, Riset, dan Inovasi Indonesia (IIRI) 2024 yang diterbitkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam daftar sepuluh besar institusi penghasil publikasi ilmiah internasional, BRIN ada di peringkat pertama dengan 5.273 publikasi. Peringkat berikutnya diduduki berbagai perguruan tinggi (PT) di Indonesia, dengan Universitas Gadjah Mada di paling atas di kalangan PT (atau peringkat kedua secara keseluruhan) dengan 3.483 publikasi. Di peringkat sepuluh ada Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan 1.991 publikasi.

UB ada di luar sepuluh besar institusi penghasil publikasi ilmiah internasional, karena jumlah publikasi masih d bawah 2.000. Rektor UB Prof. Widodo disebut-sebut menginginkan peningkatan jumlah publikasi internasional hingga 4.000 dokumen per tahun. Itulah tujuan diadakan workshop ini, dengan menghadirkan narasumber yang memiliki banyak pengalaman dalam penerbitan jurnal.

BACA JUGA:Milad ke-108 Aisyiyah di Malang, Wawali Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah

Target Dosen Muda

Jhauharotul Muchlisyiyah, STP, MP, PhD., selaku panitia mengatakan target dari kegiatan ini adalah dosen-dosen muda yang belum memiliki publikasi Scopus ataupun yang belum menjadi pembimbing pertama.

“Skripsi dari UB itu sangat banyak per tahunnya, bisa sampai belasan hingga puluhan ribu, tetapi tidak semua dipublikasi, berhenti di repositori saja,” kata Jhauh.


Peserta workshop berfoto bersama--prasetya.ub.ac.id

Materi yang disampaikan dalam workshop ini pun bermacam-macam. Sesi materi pertama diisi oleh Dr.Agr.Sc. Dimas Firmanda Al Riza, ST., M.Sc., tentang bagaimana membangun sebuah tim riset dengan mahasiswa. Sesi materi kedua tentang cara pembuatan skripsi yang layak dipublikasi pada jurnal internasional diisi oleh Prof. Nurul Huda.

“Materi ketiga dan keempat itu dijadikan satu dan dibawakan oleh UPT Perpustakaan lebih ke praktik bagaimana cara menghasilkan satu artikel publikasi yang berasal dari skripsi,” kata Jhauh.

Dr.Agr.Sc. Dimas Firmanda Al Riza, ST., M.Sc., selaku pemateri pertama menekankan UB sebetulnya punya potensi yang besar untuk mempublikasikan karya ilmiah dari hasil skripsi mahasiswa S1. Dosen yang membimbing juga punya tanggung jawab untuk mendorong agar hasil skripsi mahasiswa yang berkualitas dapat dikonversi menjadi manuskrip untuk dipublikasikan.

“Harapannya, kita bisa berkontribusi terhadap body of knowledge sebagai seorang ilmuan. Sedangkan bagi UB kita bisa meningkatkan reputasi dan dapat meningkatkan publikasi dan peformansinya,” kata Dimas. (*)

Sumber: prasetya.ub.ac.id

Berita Terkait