Mendekati Hari Jumat Agung: Nilai-Nilai Kehidupan Universal Yang Terkandung Di Dalam Untuk Umat Apa Saja
Hari Jumat Agung : Maknanya dalam Kehidupan Sosial-Freepik -
Dalam kehidupan sehari-hari, bentuk kasih ini bisa hadir dalam sikap sabar pada keluarga, empati pada teman, atau sekadar memberi ruang pada orang lain untuk berubah.
5. Ketulusan dalam Misi Hidup
Yesus tahu jalan yang Ia pilih penuh penderitaan, tapi tetap dijalani. Ini cermin dari ketulusan dalam menjalani panggilan hidup.
Kita sering ragu melangkah karena takut sakit, takut gagal. Tapi Jumat Agung menunjukkan bahwa kadang misi terbesar justru datang dari jalan terberat.
6. Kekuatan dalam Keheningan
Selama Jumat Agung, gereja-gereja lebih mengarah hening. Keheningan ini bukan kosong, tapi penuh makna. Kadang diam lebih kuat dari kata-kata.
Saat media sosial riuh, dunia gaduh, dan ego saling bersuara, Jumat Agung mengingatkan: hening bisa menjadi kekuatan, tempat kita mendengar suara hati.
7. Empati pada Penderitaan Orang Lain
Melihat Yesus memikul salib, kita diajak untuk lebih peka pada penderitaan orang lain. Bukan untuk merasa kasihan, tapi hadir dan menemani.
Empati bukan soal memberi solusi, tapi mau duduk bersama orang yang terluka, tanpa menghakimi atau buru-buru menasihati.
8. Harapan yang Tidak Padam
Meski mengingat proses penyaliban Yesus yang sangat mengerikan, Jumat Agung bukan akhir cerita. Tiga hari kemudian, kisah kebangkitan memberi harapan baru.
Ini bisa jadi pengingat: ketika hidup gelap, belum tentu semuanya selesai. Masih ada kemungkinan bangkit, selama harapan dan kepercayaan tidak mati.
9. Kesediaan Mengambil Salib Sendiri
Jumat Agung adalah ajakan untuk tidak lari dari masalah. Memikul salib seperti Yesus, alih - alih lari bukan soal menderita, tapi soal menghadapi kenyataan dengan berani.
Sumber: crosswalk
