20 Juli Juga Hari Bulan Internasional, Peringatan Global Eksplorasi Antariksa dan Misi Apollo 11
Ilustrasi bulan di luar angkasa--iStockphoto
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Setiap tanggal 20 Juli, dunia memperingati Hari Bulan Internasional (International Moon Day/IMD) momen bersejarah yang menandai pencapaian luar biasa umat manusia dalam bidang eksplorasi antariksa, khususnya pendaratan pertama manusia di permukaan Bulan melalui misi Apollo 11 pada tahun 1969.
Hari peringatan ini secara resmi ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 9 Desember 2021 melalui Resolusi A/RES/76/76.
Penetapan tersebut merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Komite PBB untuk Penggunaan Antariksa Secara Damai (COPUOS) dan didorong oleh organisasi sipil seperti Asosiasi Desa Bulan (Moon Village Association).
Mengapa 20 Juli?
Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan momen penting dalam sejarah umat manusia ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjejakkan kaki mereka di Bulan dalam misi NASA, Apollo 11, sedangkan Michael Collins tetap berada di orbit Bulan dalam Modul Komando Columbia.
Peristiwa ini merupakan tonggak pertama umat manusia dalam eksplorasi luar angkasa secara langsung dan membuka jalan bagi generasi penelitian dan ekspedisi antariksa selanjutnya.
Tujuan dari Hari Bulan Internasional
Hari Bulan Internasional dicanangkan bukan hanya untuk mengenang keberhasilan misi Apollo 11, tetapi juga sebagai:
- Pengakuan atas kontribusi semua negara dalam eksplorasi Bulan, tidak hanya negara-negara maju.
- Peningkatan kesadaran publik akan pentingnya eksplorasi Bulan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
- Dorongan terhadap kerja sama internasional dalam pemanfaatan luar angkasa untuk tujuan damai, ilmiah, dan pembangunan.
Latar Belakang Filosofis dan Ilmiah
Sejak ribuan tahun lalu, manusia telah terpesona oleh Bulan satu-satunya satelit alami Bumi.
Dari sekadar pengamatan langit malam hingga penemuan teleskop pertama, pemahaman manusia tentang Bulan telah berkembang pesat.
Bulan menjadi objek pertama di luar planet kita yang dijadikan tujuan eksplorasi oleh misi-misi luar angkasa, baik berawak maupun tanpa awak.
Seiring berkembangnya teknologi antariksa, misi ke Bulan bukan hanya berfokus pada eksplorasi ilmiah, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan sumber daya, pemanfaatan teknologi baru, dan peningkatan kerja sama antarnegara di bidang ruang angkasa.
Peran PBB dalam Pengembangan Eksplorasi Antariksa
Sejak awal era luar angkasa pada pertengahan abad ke-20, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyadari potensi strategis dan damai dari pemanfaatan luar angkasa.
Pada tahun 1967, lahirlah Outer Space Treaty atau “Magna Carta Antariksa”, perjanjian penting yang menetapkan bahwa Bulan dan benda langit lainnya adalah milik seluruh umat manusia dan hanya boleh dimanfaatkan untuk tujuan damai.
Saat ini, tanggung jawab pengawasan dan promosi kerja sama luar angkasa secara global berada di bawah naungan Kantor PBB untuk Urusan Luar Angkasa (UNOOSA).
Kantor ini mengelola regulasi, mendukung negara-negara berkembang dalam pemanfaatan teknologi antariksa, dan mengkoordinasikan inisiatif global termasuk pendaftaran objek luar angkasa yang diluncurkan.
Sumber: un.org
