1 tahun disway

24 Mei Juga Hari Perempuan Internasional untuk Perdamaian dan Perlucutan Senjata!

24 Mei Juga Hari Perempuan Internasional untuk Perdamaian dan Perlucutan Senjata!

Perempuan untuk Aksi Kedamaian!-postermywall.com-

MALANG, DISWAYMALANG.ID --Hari Perempuan Internasional untuk Perdamaian dan Perlucutan Senjata yang jatuh setiap 24 Mei bukan hanya tentang penolakan terhadap senjata dan kekerasan. Tetapi juga soal mengakui dan memperkuat peran Perempuan sebagai juru damai di berbagai sudut dunia.

Peringatan ini lahir dari semangat aktivisme perempuan, terutama pascaperang dunia, dan telah menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah gerakan global untuk dunia tanpa kekerasan.

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah dan relevansi hari ini?

1. Sejarah Panjang Perempuan dalam Gerakan Perdamaian

Perempuan sudah terlibat dalam gerakan perdamaian sejak awal abad ke-20, bahkan sebelum hak pilih perempuan diakui secara luas. Salah satu titik baliknya adalah Konferensi Internasional Perempuan untuk Perdamaian dan Kebebasan tahun 1915 di Den Haag, Belanda. Saat itu, di tengah Perang Dunia I, lebih dari 1.000 perempuan dari 12 negara bertemu untuk menyerukan penghentian perang dan mencari solusi damai. Konferensi itu memicu berdirinya Women's International League for Peace and Freedom (WILPF), yang hingga kini masih aktif dalam diplomasi perdamaian global.

Sejak itu, suara perempuan dalam isu perdamaian terus tumbuh meskipun kerap diabaikan oleh struktur kekuasaan yang patriarkal. Baru pada tahun 1981, Hari Perempuan Internasional untuk Perdamaian dan Perlucutan Senjata mulai diperingati secara luas, berangkat dari inisiatif para perempuan aktivis di Eropa selama masa Perang Dingin. Mereka menyuarakan penolakan terhadap perlombaan senjata nuklir dan menyerukan solusi damai berbasis nilai-nilai kemanusiaan. Momentum tersebut menjadi awal dari peringatan global yang kini terus diperluas cakupannya oleh lembaga-lembaga internasional dan komunitas akar rumput.

2. Mengapa Perempuan Krusial dalam Misi Perdamaian?

Perempuan memiliki perspektif yang unik dalam penyelesaian konflik karena peran mereka yang seringkali menjadi korban sekaligus penjaga komunitas di masa krisis. Ketika perang atau konflik meletus, perempuan biasanya tidak hanya kehilangan anggota keluarga, tetapi juga harus mengambil alih peran sebagai kepala keluarga, pengasuh, sekaligus pencari nafkah. Pengalaman langsung terhadap penderitaan ini membuat pendekatan mereka terhadap perdamaian jauh lebih komprehensif dan berlandaskan empati.

Studi yang dilakukan oleh UN Women menunjukkan bahwa ketika perempuan dilibatkan dalam proses perundingan damai, hasilnya 35% lebih mungkin bertahan dalam jangka panjang. Ini karena perempuan lebih fokus pada rekonsiliasi sosial dan pembangunan komunitas pascakonflik, bukan hanya soal pembagian kekuasaan. Namun sayangnya, menurut data PeaceWomen, hanya 13% negosiator dan 6% mediator dalam proses perdamaian resmi di dunia adalah perempuan. Ketimpangan inilah yang menjadi fokus kampanye global setiap tanggal 24 Mei.

3. Peran Lembaga Global dan Resolusi PBB

PBB secara resmi mengakui pentingnya peran perempuan dalam perdamaian lewat Resolusi 1325 Dewan Keamanan yang disahkan pada tahun 2000. Resolusi ini menjadi fondasi utama dalam upaya global untuk melibatkan perempuan dalam setiap tahap proses perdamaian dan keamanan—mulai dari pencegahan konflik, perlindungan perempuan dalam situasi konflik, hingga partisipasi mereka dalam rekonstruksi pascakonflik.

Namun implementasinya masih jauh dari ideal. Menurut laporan UN Women 2023, dari 25 proses perdamaian besar di dunia, hanya lima yang benar-benar mengintegrasikan perspektif gender secara komprehensif. Kesenjangan ini mengindikasikan bahwa meskipun ada komitmen di atas kertas, pelibatan perempuan dalam realitas politik dan keamanan global masih harus diperjuangkan terus-menerus.

4. Kisah Perempuan Pejuang Damai dari Indonesia

Dalam rangka memperingati hari internasional ini, ada baiknya kita mengelani pejuang perdamaian dari negara Indonesia ini sendiri.

Sumber: un women