20 Mei Juga World Metrology Day, Pengingat Pentingnya Ilmu Ukur sebagai Fondasi Peradaban

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Apa persamaan antara dosis obat, jembatan layang, dan GPS di ponsel? Jawabannya: metrologi.

Di balik presisi setiap tetes, setiap meter, dan setiap koordinat yang kita andalkan sehari-hari, berdiri satu cabang ilmu yang sering luput dari perhatian—ilmu pengukuran atau metrologi.

Tiap 20 Mei, dunia memperingati World Metrology Day.

Tapi mengapa metrologi penting, dan bagaimana kisahnya di dunia?

1. Ilmu Ukur, Fondasi Peradaban

Metrologi bukan cuma soal angka. Ia adalah bahasa universal yang memungkinkan kerja sama lintas negara. Seorang arsitek di Sudan bisa merancang bangunan di Meksiko tanpa harus menyesuaikan sistem pengukuran. Begitu juga seorang insinyur Jepang yang memasok komponen ke Jerman tanpa takut barangnya tak cocok.

Tanpa metrologi, dunia akan kacau. Tak ada standar ukuran berarti tak ada kepastian. Bayangkan jika satu liter di satu negara berarti dua liter di negara lain. Chaos.

2. 150 Tahun Konvensi Meter, 1 Dunia yang Terukur

Tanggal 20 Mei 1875, perwakilan dari 17 negara berkumpul di Paris untuk menandatangani Metre Convention. Termasuk Rusia. Perjanjian ini melahirkan sistem metrik internasional yang terus berevolusi sampai hari ini.

Di tahun 1999, World Metrology Day resmi dideklarasikan oleh International Committee for Weights and Measures (CIPM) untuk memperingati momen itu.

3. Peran Rusia: Lebih dari Sekadar Tanda Tangan

Kontribusi Rusia bukan kaleng-kaleng. Beberapa nama besar dari Akademi Ilmu Pengetahuan St. Petersburg terlibat langsung dalam meyakinkan negara lain untuk menyepakati konvensi tersebut. Di antaranya ada Dmitry Mendeleev—lebih dikenal karena tabel periodiknya, tapi perannya dalam metrologi tak kalah monumental.

Selain Mendeleev, ada Otto Struve, Heinrich Wild, dan Boris Jacobi. Nama-nama ini tak hanya menjadi saksi, tapi juga penggerak utama lahirnya sistem pengukuran global.

4. Lebih dari Ilmu, Sebuah Filosofi

Sumber: belize bureau