KIM Menulis, Kisah Guru PAUD yang Kembangkan Sekolah Ndeso, Kini jadi Rujukan Nasional
--
--
Di berbagai desa/kelurahan ada kelompok yang dibentuk khusus bagi warga yang berminat dalam dunia jurnalistik, dengan nama Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kelompok ini bermanfaat, karena menadi garda terdepan untuk menyajikan informasi terkait prestasi, masalah mapun informasi lain di desa/kelurahan masing-masing. Berikut tulisan dari Ketua KIM Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tulisannya, tentang seorang guru PAUD yang sukses mengembangkan sekolah di desa (diberi nama Sekolah Ndeso Milenial) hingga menjadi rujukan nasi
---
Sejak kecil, menjadi guru adalah cita-cita Mayunita Nurlaila. Tamat dari SMA, dia mulai terjun di dunia pendidikan dengan menjadi pendidik di TK Dahlia 01 yang ada di Gunungsari (Kecamatan Bumiaji, Kota Batu).
Banyak rekan-rekannya yang berhenti mengabdi karena gaji pendidik yang jauh dari kata cukup. Namun Mayunita tetap bertahan menekuni karirnya demi kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya di desa tempat tinggalnya yaitu Gunungsari. Dedikasinya sangat mulia dan tidak setengah-setengah. Dia memilih untuk mengambil kelas di hari libur untuk pendidikan sarjananya agar di hari aktif bisa mengabdi menjadi seorang pendidik. Tidak hanya mengabdi di sekolah saja, bahkan hingga saat ini dia juga mendedikasikan hidupnya menjadi ustadzah yang mengajarkan baca tulis Al-Qur’an di TPQ tempat dia tinggal.
--
Menjadi pendidik siswa usia dini tentunya bukan hal yang mudah. Diperlukan kreativitas dan inovasi agar para siswa tidak jenuh dalam belajar dan dapat mengasah kemampuannya melalui hal yang menyenangkan. “Anak-anak itu kan unpredictable ya. Tiap hari ada aja kejutan atau cerita-cerita lucu dari mereka yang membuat kita tercengang. Hampir tidak ada dukanya, bertemu anak-anak isinya suka semua” ucap Mayunita.
Meskipun tidak sedikit orang yang biasa meremehkan profesi ini, namun dia selalu menanggapi dengan hal positif dan memberikan bukti nyata bahwa tidak ada pekerjaan yang remeh di dunia pendidikan, terlebih lagi pendidikan anak usia dini. Anak-anak yang berbahagia di masa emasnya pasti akan menjadi pondasi terbaik untuk mereka berpijak meningkat ke jenjang berikutnya.
Salah satu dedikasi Mayunita adalah ikut mengantarkan TK Dahlia 01 menjadi sekolah penggerak angkatan pertama yang dijuluki sebagai “Sekolah Ndeso Millenial”. Sekolah ini benar-benar mengedepankan kebahagiaan siswa dengan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk para murid dan melibatkan wali murid dalam setiap pembelajaran. Siapa sangka sekolah yang dulu biasa saja dan terletak di perkampungan, kini menjadi sekolah rujukan yang dijadikan studi tiru dari sekolah-sekolah lain dari berbagai daerah di Indonesia.
Berbagai prestasi pernah diraih oleh para siswa dan guru sekolah ndeso millenial ini. Salah satu yang paling berkesan nyata bagi beliau adalah prestasi anak-anak di perlombaan parade puisi yang berkompetisi hingga tingkat provinsi. Mayunita melatih para siswa dengan sabar dan penuh ketelatenan hingga mengantarkan mereka menjadi juara. Bukan pencapaian yang remeh, melalui kemenangan ini sekolah ndeso milenial dilirik oleh Kepala Dinas Pendidikan dan mendapat bantuan dana yang tidak kecil untuk perbaikan fasilitas di sekolah tersebut. Sungguh suatu hal yang membawa keberkahan bagi sekolah kecil itu.
--
Tidak hanya prestasi sekolah, berbagai prestasi per oranganpun telah diraih oleh Mayunita, sosok inspiratif ini. Tahun 2010 menjadi titik awal berbagai prestasi dan penghargaan didapatkan. Dia menjadi pemenang Guru Kreatif yang diselenggarakan oleh Unilever dan menjadi pemenang lomba permainan tradisional se-Jawa Timur. Deretan prestasi lain adalah:Juara Lomba Guruku Bercerita dan Berekspresi Kota Batu (2018), Penghargaan Guru Kreatif Kota Batu (2019), Penghargaan Kepala Sekolah Inovatif dan Inspiratif di Masa Pandemi (2020), Woman of The Year versi Times Indonesia (2021), Narasumber Berbagai Praktik Baik Nasional (2022), dan yang terbaru adalah Penghargaan sebagai Penggerak Pendidikan PAUD Kota Batu yang mendapatkan hadiah Umroh bersama guru berprestasi lainnya oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
“Saya masih punya mimpi besar untuk TK dahlia 01. Seperti perbaikan fasilitas pendidikan dan keamanan, serta semoga siapapun yang nantinya mendapatkan amanah untuk memimpin TK Dahlia 01 bisa mempertahankan apa yang sudah ada dan meningkatkan apa yang belum diraih. ”ucap guru yang dijuluki woman of the year ini.
Dia menambahkan, akan ada banyak hal yang harus dikorbankan ketika kita mendedikasikan diri akan suatu hal. Dia pun terus belajar untuk selalu memberikan kebermafaatan bagi sekitar. "Sesuai ekspektasi atau tidak, hdup harus selalu berjalan. Tak peduli menjadi siapa dan apa serta bagaimana. Berikan kinerja terbaik semampu yang kamu bisa, Lillahita’ala.” lanjut guru berprestasi ini.
Sumber: