Saat Strategi Saja Tak Cukup, Mengenal McKinsey 7S Framework untuk Keselarasan Kerja!
7 Model dari Pemikiran McKinsey Untuk Dunia Kerja dan Organisasi-WildCapital.co-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Seringkali, strategi terbaik pun bisa gagal dieksekusi jika perusahaan / pebisnis lupa satu hal: keselarasan internal.
Itulah alasan mengapa McKinsey 7S Framework menjadi salah satu kerangka kerja penting yang dipelajari.
Diperkenalkan oleh McKinsey & Company pada tahun 1980-an, kerangka ini mengajak pelaku organisasi melihat lebih dari sekadar struktur dan strategi.
Ada tujuh unsur yang harus bergerak serempak: Structure, Strategy, Systems, Style, Staff, Skills, dan Shared Values.
Dalam praktiknya, framework ini juga digunakan untuk memetakan kekuatan dan kelemahan internal sebelum mengambil langkah strategis besar!
Yuk Kita Kulik!
1. Structure: Bagaimana Perusahaan Diatur, Siapa Melapor ke Siapa
Struktur organisasi adalah hal pertama yang biasanya terlihat saat menilai sebuah perusahaan. Ia mencakup pembagian divisi, rantai komando, hirarki pengambilan keputusan, hingga sistem koordinasi antar bagian. Struktur ini bisa berbentuk hierarkis, matriks, tim mandiri, atau struktur datar. Masing-masing bentuk memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri dalam mendorong efektivitas kerja dan aliran komunikasi.
Namun struktur bukan sekadar bagan. Dalam 7S Framework, struktur dilihat sebagai salah satu dari banyak elemen yang harus sinkron. Misalnya, perusahaan startup dengan struktur datar (flat structure) membutuhkan gaya kepemimpinan dan sistem kerja yang sangat berbeda dengan perusahaan manufaktur yang punya banyak lapisan birokrasi.
Struktur yang tidak sesuai dengan strategi akan membuat pengambilan keputusan lambat dan konflik kepentingan meningkat.
BACA JUGA:Fresh Graduate Wajib Tahu Istilah KPI dan OKR, Mengapa Bisa Menentukan Karier ke Depan?
2. Strategy: Rencana Jangka Panjang yang Harus Relevan dan Adaptif
Strategi adalah bagaimana organisasi merespons tantangan eksternal—entah itu persaingan pasar, perubahan teknologi, atau gejolak ekonomi global. Strategi mencakup arah jangka panjang yang ditetapkan oleh organisasi berdasarkan tujuan utama mereka.
Hal ini bisa mencakup diferensiasi produk, efisiensi biaya, inovasi, hingga ekspansi pasar.
Sumber: mckinsey & company
