ITN Makin Keren! Digandeng Asosiasi Profesi, Dikunjungi Kampus dari Malaysia

ITN Makin Keren! Digandeng Asosiasi Profesi, Dikunjungi Kampus dari Malaysia

Mahasiswa UTHM Malaysia saat berkunjung ke Prodi Arsitektur ITN di Kampus ITN, Kota Malang, baru-baru ini--itn.ac.id

SINGOSARI, DISWAYMALANG.COM-- Institut Teknologi Nasonal (ITN) Malang tidak ketinggalan ikut meramaikan aktivitas intelektual di Kota Malang dengan menggelar banyak kegiatan penting. Baru-baru ini, setidaknya ada dua agenda penting di perguruan tinggi yang kampus utamanya ada di Jalan Bendungan Sigura-gura, Sumbersari, Kota Malang ini, dan Kampus 2 di Karanglo, Malang ini

Yang pertama, pada akhir September lalu, ITN menjadi tuan rumah workshop LiDAR for Mapping “Teknologi LiDAR untuk Pemetaan Akurat”. Workshop ini diikuti 23 peserta dari kalangan praktisi, dan akademisi dari berbagai institusi dan digelar dua hari, di Kampus 2 ITN, Karanglo, Malang. 

LiDar atau kepanjanganya Light Detection And Ranging  adalah teknologi penginderaan jarak jauh berbasis laser. Saat ini LiDAR menjadi tren dalam pemetaan 3D, terutama dalam penggunaan drone. Pemetaan 3D dan akuisisi data secara cepat dan akurat menjadi kebutuhan, khususnya untuk pekerjaan teknik sipil dan perencanaan (FTSP).

Dalam menggelar workshop LiDAR ini, ITN digandeng oleh asosiasi profesi, Ikatan Surveyor Indonesia (ISI). Dari ITN sendiri yang berperan adalah Program Studi (Prodi) Teknik Geodesi S-1, dan Terra Drone Indonesia 

Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto, ST., MT., PhD. mengapresiasi pelaksanaan workshop LiDAR ini. Menurut dia, hal ini sesuai dengan agenda ITN Malang, khususnya target akan membuka center of excellence (COE) The Center for Digital Construction and Smart Urban Management (DConS Center). 

Sementara Kepala Prodi Teknik Geodesi S-1 ITN Malang Dedy Kurnia Sunaryo, ST, MT mengatakan, workshop LiDAR ini juga diikuti peserta dari perguruan tinggi lain. Antara lain,  Universitas Merdeka Malang (Unmer), Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan  Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS). 

 

“Kami berharap awal pelatihan workshop ini nantinya bisa berlanjut ke kegiatan-kegiatan lainnya. Mudah-mudahan bisa membantu pemerintah menyiapkan SDM di teknologi LiDAR,” harap akademi yang biasa disapa dengan panggilan DK Sunaryo ini.

Terpisah, Wakil Ketua Umum III ISI Muchammad Masykur, ST., MT., IRSurv mengatakan, workshop LiDAR merupakan kelanjutan dari penandatanganan kerja sama yang telah dilakukan antara ITN Malang dan ISI. LiDAR sebagai pemetaan akurat menjadi salah satu sumber data dari pemetaan 3D.

“Di lingkungan FTSP LiDAR salah satu metode untuk akuisisi data 3D secara cepat dan akurat. Harapan kami ini adalah awal yang nantinya akan dilanjutkan dengan seri-seri pelatihan lainnya. Harapannya surveyor makmur dan sejahtera,” serunya.

Kunjungan dari Malaysia

Selain penyelenggaraan workshop, kampus ITN Malang baru-baru ini juga diramaikan dengan kedatangan tamu dari Malaysia. Tepatnya, dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM).

Rombongan dari Negeri Jiran itu yang terdiri dari 34 mahasiswa dan dua dosen pendamping. Di ITN, mereka belajar aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan berhasil dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran.  “Mereka setiap tahun rutin menyelenggarakan mobility outbound.  Kami saling bertukar informasi untuk kebaikan dunia pendidikan,” ujar Kepala Prodi Arsitektur S-1 ITN Malang Ir. Gaguk Sukowiyono, MT.

Gaguk berharap, melalui kunjungan ini, kerja sama ITN Malang dan UTHM nantinya bisa terealisasi di berbagai bidang untuk peningkatan SDM baik dosen maupun mahasiswa. Kerja sama tersebut sekaligus juga bisa meningkatkan nilai akreditasi kampus dan prodi.

Sementara itu, dosen pendamping dari UTHM adalah Muhamad Adli Faezal Bin Rosnan mengatakan, kegiatan mobility outbound UTHM ke ITN Malang lebih kepada study visit untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal arsitektur. Baik sharing informasi dengan dosen dan mahasiswa di kampus yang dituju maupun belajar arsitektur di sebuah kawasan.

“Tahun kemarin kami sudah pernah ke ITN Malang. Tahun ini kami ke sini lagi, tapi mahasiswanya yang kami ajak berbeda. Kali ini mahasiswa UTHM yang ikut merupakan mahasiswa semester 3,” kata Adli yang mendampingi mahasiswa UTHM bersama satu dosen lagi, yaitu Muhamad Hanafi bin Rahmat.

Adli mengungkapkan, di ITN Malang mereka bisa saling sharing baik teori maupun perkembangan arsitektur. “Saya mendapat informasi bahwa mahasiswa Arsitektur ITN Malang hebat-hebat. Kami ingin belajar di ITN, dan mereka juga sudah terlihat akrab satu sama lain,” imbuhnya.

Dia menambahkan, selain mengunjungi ITN Malang dan beberapa kampus lainnya, di Malang mereka juga mengunjungi Kampung Heritage Kayutangan, dan Masjid Tiban, Kecamatan, Turen, Kabupaten, Malang. (*)

Sumber: itn.ac.id