Dahlan Iskan dan Prof. Bisri Ikut Urun Rembug Sarasehan Tranformasi Madyopuro jadi Wajah Baru Kota Malang

Dahlan Iskan dan Prof. Bisri Ikut Urun Rembug  Sarasehan Tranformasi  Madyopuro  jadi Wajah Baru Kota Malang

--

KEDUNGKANDANG, DISWAYMALANG.ID –Dua tokoh nasional, yakni mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Muhammad Bisri ikut memarakkan gelaran Madyopuro Mangano. Dua tokoh tersebut akan menjadi narasumber dalam Sarasehan Madyopuro yang akan digelar pada hari kelima Madyopuro Mangano, Selasa (8/4).

Sarasehan yang dimaksudkan sebagai  bentuk penguatan kapasitas dan wawasan para pemangku kepentingan Madyopuro itu akan digelar mulai pukul 09.00 WIB. Lokasinya di hall Terminal Madyopuro, Kota Malang.

Dahlan Iskan akan mengulas tentang strategi pembangunan wilayah, kebijakan ekonomi kawasan, serta tantangan global yang relevan bagi pengembangan Madyopuro sebagai simpul ekonomi baru. Sementara itu, Prof. Bisri akan fokus pada pengembangan konsep Wisata Kuliner Halal Cashless sebagai jantung dari ekonomi kawasan berbasis budaya.

Warga Bersatu, Ekonomi Baru Menyongsong

Dalam rilis yahg dibagikan panitia sarasehan disebutkan, melalui sarasehan ini, warga diharapkan mendapatkan bekal pengetahuan dan semangat baru untuk berperan aktif dalam transformasi kawasan. Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, inisiatif ini diharapkan mampu:

  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  • Menciptakan lapangan kerja baru
  • Mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan digital di Kota Malang secara luas

Dengan menjadikan Madyopuro sebagai wajah baru Kota Malang, harapan besar terletak pada kekuatan masyarakat yang bergerak bersama, membangun kawasan dari bawah ke atas—berbasis budaya, teknologi, dan keberlanjutan.arga Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, menunjukkan semangat gotong royong dalam merancang masa depan kawasan mereka sebagai pusat ekonomi baru berbasis budaya dan wisata kuliner halal cashless.

Langkah progresif ini bermula dari semakin meningkatnya kesadaran warga akan potensi strategis Madyopuro pasca diresmikannya exit tol Madyopuro pada 7 April 2020.

Sejak sebelum peresmian exit tol tersebut, sejumlah warga sudah mulai menggelar diskusi dan sarasehan untuk membahas dampak dan peluang dari infrastruktur tersebut. Namun, perencanaan belum mengarah pada sebuah grand design konkret. Keberadaan aset strategis seperti Terminal Madyopuro, Velodrome, Lapangan Sepak Bola, Bumi Perkemahan, dan Wisata Religi Ki Ageng Gribig hingga kini masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal 2020 hingga 2022 turut membuat wacana pengembangan kawasan ini terpinggirkan. Sempat muncul kembali pada tahun 2023, namun memanasnya suhu politik menjelang Pemilu dan Pilkada membuat diskursus kembali surut.

Event Madyopuro Mangano

Pasca Pilkada Kota Malang pada November 2024, semangat baru muncul dari masyarakat. Warga Madyopuro sepakat membentuk visi bersama untuk mengubah kawasan mereka menjadi pusat perekonomian berbasis budaya dan wisata kuliner halal cashless. Cita-cita ini mulai diwujudkan melalui sebuah event perdana bertajuk Madyopuro Mangano, yang digelar pada 4–10 April 2025.

BACA JUGA:Wali Kota Malang Dorong Peningkatan UMKM melalui Madyopuro Mangano

Event ini merupakan hasil inisiatif akar rumput yang melibatkan Ketua RW, Karang Taruna, LPMK, BKM, hingga tokoh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, rencana besar ini juga telah disampaikan langsung melalui audiensi dengan Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Ketua DPRD Kota Malang. (*)

 

Sumber: