Pekan UTS Keluar Banyak Uang Untuk Project tapi Juga Sering Danusan, Harus Bagaimana?

Pekan UTS Keluar Banyak Uang Untuk Project tapi Juga Sering Danusan, Harus Bagaimana?

Mengatur Keuangan Antara Danusan dan Uang Pribadi-Mortgage Calculator-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Bulan April ini, mahasiswa organisasi dihadapkan pada dua front berat sekaligus: danusan (kegiatan jual beli barang untuk mengumpulkan dana usaha atau danus) dan UTS yang perlu banyak pengeluaran. Dari mencetak lembaran tugas, beli bahan project, sampai jajan darurat.

Tidak sedikit yang akhirnya nombok karena penjualan tak terpenuhi dan demi target danusan tercapai.

Lalu uang makan? Tidak ada. Paket Internet? Habis. Print tugas? Kekurangan uang.

Tapi harusnya danusan tidak bikin rugi. Asal tahu cara atur prioritas dan strategi keuangan dengan tepat.

Berikut sembilab langkah realistis dan terstruktur, biar bisa tetap bantu organisasi, tapi tidak hilang arah secara finansial.

1. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Danusan Sejak Awal

Hal pertama dan paling krusial: jangan pernah campur uang pribadi dengan uang danusan. Kalau biasa menyimpan semua uang di satu dompet digital atau dompet fisik, mulai sekarang buat dua wadah terpisah. Bisa pakai dompet digital kedua, amplop khusus, atau catatan manual yang mencatat tiap rupiah.

Dengan begitu, bisa tahu dengan jelas mana uang yang bisa dipakai buat jajan atau print tugas, dan mana yang harus diputar untuk danusan. Ini juga bikin kita tidak “tergoda” pinjam uang danusan buat kebutuhan pribadi, atau sebaliknya: nombok karena merasa kasihan kalau danusan belum balik modal.

2. Tentukan Limit Nombok Maksimal per Minggu

Boleh saja bantu danusan dengan uang pribadi, tapi harus sadar batas. Misalnya,  tentukan maksimal Rp20.000 per minggu yang bisa  di-“korbankan” untuk danusan kalau kepepet banget. Anggap itu bagian dari kontribusi organisasi, tapi  juga harus dianggap sebagai utang yang harus segera tertutup dari hasil jualan.

Dengan menentukan batas, kita tidak akan asal ngeluarin uang karena rasa tanggung jawab berlebihan. Bahkan lebih bagus kalau lapor ke tim danusan, “gue cuma bisa backup segini ya,” supaya tidak ada ekspektasi berlebihan. Ini melindungi diri sendiri dan menciptakan budaya kerja tim yang sehat.

3. Usulkan Ke Tim Untuk Gunakan Metode Danusan Low-Budget, High Return

Jangan terlalu ambisius bikin produk danusan yang butuh modal besar. Pilih model danusan dengan modal kecil tapi punya potensi untung cepat. Misalnya, jualan snack repack murah meriah, stiker lucu, atau minuman sachet yang diseduh sendiri. Modal per itemnya bisa di bawah Rp2.000, tapi bisa dijual Rp4.000–5.000.

Semakin kecil modal, semakin sedikit risiko nombok. Dan kalau jualan hari itu sepi,  tidak terlalu rugi. Cara ini juga bikin kita punya lebih banyak ruang untuk tetap simpan uang pribadi buat kebutuhan mendesak. Kayak print tugas atau bensin buat ke kampus.

Sumber: quora