Pekan UTS Keluar Banyak Uang Untuk Project tapi Juga Sering Danusan, Harus Bagaimana?
Mengatur Keuangan Antara Danusan dan Uang Pribadi-Mortgage Calculator-
4. Rencanakan Jadwal Danusan yang Fleksibel Tapi Konsisten
Jangan sampai waktu danusan bentrok dengan waktu belajar UTS. Buat jadwal bareng tim danusan: siapa yang available hari apa, siapa yang handle online order, siapa yang bantu produksi, siapa yang bantu promosi. Dengan pembagian ini, kita bisa ambil shift saat benar-benar longgar.
Manfaatnya, kita tidak kehabisan energi dan tidak harus keluar ongkos tambahan buat bolak-balik karena danusan. Waktu luang yang ada bisa dipakai buat kerja freelance ringan atau side job, yang hasilnya bisa bantu menutup kebutuhan pribadi. Jadi, kita tetap punya spare uang di luar dari danusan.
5. Sediakan Dana Cadangan Pribadi (Minimal Rp50–100 Ribu per Minggu)
Setiap minggu, sisihkan uang minimal Rp50 ribu yang tidak boleh disentuh kecuali dalam keadaan darurat. Ini bisa dibilang “tabungan darurat” mahasiswa. Letakkan di dompet terpisah, atau pindahkan ke e-wallet yang jarang Anda buka.
Jadi saat tiba-tiba ada kebutuhan mendadak seperti cetak tugas mendadak, atau ternyata danusan rugi hari itu, masih bisa bernafas. Dana ini bukan buat jajan, tapi buat jaga-jaga kalau danusan lagi seret. Ini cara realistis biar tetap survive di tengah minggu sibuk UTS.
6. Buat Catatan Harian: Masuk-Keluar Uang dan Waktu
Catat semua pengeluaran dan pemasukan danusan secara harian. Tambahkan juga berapa lama menghabiskan untuk danusan setiap harinya. Dari situ, bisa evaluasi: “apakah worth it? Apakah waktuku terlalu habis di danusan tapi pemasukan minim?”
Ini bukan cuma soal uang, tapi juga efisiensi. Dengan catatan seperti ini, kita bisa diskusi ke tim untuk ubah strategi kalau ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Dan yang paling penting: kita tahu seberapa besar effort dan uang yang sudah diinvestasikan, jadi lebih bijak mengatur sisa uang pribadi.
7. Usulkan Untuk Kolaborasi dengan Tim Divisi Lain Biar Beban Terbagi
Tidak semua beban danusan harus kita tanggung. Libatkan tim humas, acara, perlengkapan, dkk untuk berbagi tugas dan, kalau perlu, berbagi modal kecil-kecilan. Jangan ragu buat bilang kalau lagi defisit dan minta giliran teman lain backup dulu.
Dengan begini, danusan tidak cuma tanggung jawab segelintir orang. Jadi, bisa hemat tenaga, waktu, dan duit. Ini strategi organisasi yang sehat—kolaboratif, bukan eksploitasi diam-diam.
8. Manfaatkan Momentum UTS: Jual Produk Pendukung Ujian
Saat UTS, mahasiswa butuh banyak hal: jasa print, binder kliping, snack begadang, atau minuman penyegar. Gunakan ini sebagai peluang. Anda bisa jualan barang-barang UTS friendly—misalnya, paket “survival UTS” yang berisi kopi, snack, dan vitamin C.
Modalnya tetap kecil, tapi menyasar kebutuhan nyata yang sedang urgent. Hasilnya bisa lebih cepat balik modal, dan bahkan untung lebih. Biss bantu teman-teman survive UTS, sekaligus juga bisa survive finansial sambil tetap danusan.
Sumber: quora
