UTS "Take Home" Tak Harus Kerjakan di Kampus, Tapi Kos Ramai: Ini Solusinya!

Ilustrasi Kegiatan Mengerjakan UTS "Take Home"-Littlestuff-
MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Memasuki dunia perkuliahan kembali, artinya kosan kembali ramai. Semua penghuni berdatangan dengan koper, oleh-oleh, dan cerita kampung halaman. Tapi bagi mahasiswa, kepulangan ini juga menandai satu hal penting: datangnya UTS take-home exam yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Sayangnya, kosan yang dulunya sunyi malah berubah jadi pasar malam: suara TV tetangga, tawa beruntun di lorong, dan notifikasi HP bersahutan dari ujung ke ujung.
Keinginan untuk keluar ke kafe demi suasana tenang pasti muncul. Tapi apa daya, kondisi dompet masih dalam masa pemulihan pasca mudik. Kiriman belum turun, dan saldo e-wallet cukup untuk hidup dua hari ke depan. Situasi seperti ini bikin stres makin menumpuk.
Tapi jangan khawatir. Selalu ada cara kreatif untuk tetap fokus tanpa harus mengeluarkan uang.
Inilah 9 strategi bertahan saat UTS take-home datang di tengah keramaian dan krisis finansial!
1. Cari spot kos yang jarang dihuni
Kalau kamar terlalu sesak dengan suara dan distraksi, coba eksplor tempat lain di dalam kos. Kadang ada lorong belakang, tangga darurat, rooftop, atau bahkan musala yang sepi saat tidak dipakai. Ruangan kecil yang sunyi bisa lebih menyelamatkan daripada tempat mewah yang penuh distraksi. Yang penting ada sinyal dan colokan, selebihnya bisa diakali.
Bawa barang seperlunya: laptop, headset, botol minum, dan bantal duduk. Bahkan bisa sekalian bawa lilin aromaterapi kalau perlu suasana hening maksimal. Dengan berpindah lokasi, otak pun bisa lebih segar. Anggap saja ini seperti work from new location—tapi versi hemat dan kreatif.
2. Ubah jadwal: belajar di tengah malam
Suasana kos paling berisik biasanya terjadi sore hingga malam pukul 9 malam. Tapi lewat dari jam 11 malam, sebagian besar penghuni mulai tidur. Ini bisa jadi peluang emas bagi Anda yang butuh ketenangan untuk menyelesaikan tugas UTS. Ganti jam belajar menjadi malam hingga subuh. Ritme ini memang tidak konvensional, tapi sering kali lebih efektif.
Siapkan kopi saset, biskuit murah, dan lampu belajar. Sambil dengarkan playlist lo-fi, Anda bisa lebih fokus tanpa gangguan. Kalau takut kantuk menyerang, sesekali berdiri, stretching, atau cuci muka. Dalam kondisi kosan hening, suara detak jam saja bisa terasa jelas—dan itu tandanya: ini waktu terbaik untuk menulis, berpikir, dan menyusun argumen esai.
3. Jadikan musala, balai RT, atau pos satpam jadi kantor dadakan
Kalau kosan tidak punya ruang tambahan, coba cari tempat alternatif di sekitar lingkungan tempat tinggal. Musala kecil yang kosong di siang hari, pos satpam yang tenang saat shift malam, atau bahkan balai RT yang sepi bisa jadi tempat kerja temporer. Asal sopan dan minta izin, tempat-tempat ini bisa memberi suasana baru tanpa biaya.
Banyak mahasiswa yang justru menemukan fokus di tempat-tempat tidak terduga. Suara kipas tua, cahaya lampu seadanya, dan kesunyian lingkungan bisa jadi teman belajar yang luar biasa. Lagi pula, suasana baru sering kali membawa semangat baru. Kalau perlu, bawa kursi lipat sendiri agar lebih nyaman.
4. Ciptakan suasana kafe di kamar kos
Sumber: quora