Ajak Si Kecil dalam Perjalanan Arus Balik: 9 Tips Biar Tidak Jadi Drama Jalan Tol

--
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Tangisan bisa pecah kapan saja. Tapi dengan persiapan matang, arus balik bersama balita bisa jadi lebih damai.
Mudik sudah, sekarang giliran perjalanan balik. Tapi pulang ke perantauan seringkali lebih melelahkan.
Jalanan penuh, tubuh sudah setengah letih usai silaturahmi ke sana-sini. Di tengah semua itu, ada tantangan lain: membawa balita selama berjam-jam di perjalanan.
Anak usia 1–3 tahun memang belum bisa bilang “Aku bosan” atau “Aku ingin jalan kaki dulu.” Tapi tubuh kecilnya tetap bisa merasakan letih, gerah, lapar, dan emosi.
Lalu mereka bereaksi: dengan tangisan, teriakan, atau bahkan muntah di jok belakang.
Supaya tidak ada drama tambahan saat arus balik, berikut 9 tips yang bisa diterapkan orang tua nanti!
1. Pastikan Tidur Cukup Sebelum Berangkat
Salah satu kesalahan paling sering: memaksa anak langsung berangkat setelah semalaman bermain dengan sepupu. Balita yang kurang tidur akan lebih mudah rewel, emosional, dan bahkan mengalami tantrum di tengah perjalanan.
Menurut Sleep Foundation (2023), anak usia 1–3 tahun membutuhkan 11–14 jam tidur dalam 24 jam. Kalau mereka berangkat dalam keadaan lelah, sistem sarafnya belum siap menghadapi keramaian, suara mesin, dan durasi duduk yang lama. Anak yang tidur cukup akan lebih mudah diajak kompromi selama perjalanan.
2. Bawakan Mainan atau Benda Favoritnya
Mainan bukan cuma pengisi waktu. Untuk balita, mainan favorit adalah bagian dari rasa aman. Bisa boneka, mobil-mobilan, buku cerita, atau bahkan selimut kecil yang biasa dipeluk saat tidur.
Studi dari NAEYC / National Association for the Education of Young Children (2014) menunjukkan bahwa stimulasi sederhana dari benda kesayangan bisa mengurangi stres balita saat berada di lingkungan baru atau situasi tak biasa seperti perjalanan jauh. Jangan anggap remeh efek menenangkan dari boneka usang berwarna kusam—buat mereka, itu dunia kecil yang familiar.
3. Gadget? Boleh, Tapi Jangan Sepanjang Jalan
Banyak orang tua menyerahkan gadget sebagai “solusi instan”. Anak diam, orang tua tenang. Tapi terlalu lama menatap layar bisa membuat balita overstimulated dan susah tidur saat sampai tujuan.
American Academy of Pediatrics (2016) merekomendasikan screen time maksimal 1 jam per hari untuk anak usia 2–5 tahun. Alih-alih nonstop nonton YouTube Kids, kombinasikan dengan cerita langsung, nyanyian, atau permainan interaktif sederhana di dalam kendaraan. Ingat, orang tua adalah entertainer paling efektif selama perjalanan.
Sumber: quora