Wakil Ketua MPR RI Ajak Kampus Perkuat Kolaborasi dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan

Wakil Ketua MPR RI Ajak UMM Perkuat Kolaborasi dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan-Agung Budi Prasetyo-Agung Budi Prasetyo
TLOGOMAS, DISWAYMALANG.ID – Wakil Ketua MPR RI Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., mengajak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dalam pemanfaatan energi terbarukan. Ajakan ini disampaikan dalam Seminar Kebangsaan MPR Goes to Campus yang bertajuk Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim di Aula Lantai 9, Gedung Kuliah Bersama IV UMM, Selasa (18/3).
Transisi Energi Demi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Dalam seminar tersebut, Eddy Soeparno menekankan bahwa transisi energi menjadi langkah strategis untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, mencapai 3.700 GW, yang harus dioptimalkan guna mengurangi ketergantungan pada energi impor.
“Indonesia memiliki ketahanan energi yang rentan karena tingginya volume impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal, kita bisa mencapai kemandirian energi dengan mengoptimalkan sumber daya energi terbarukan yang tersedia,” ujarnya.
Eddy menambahkan bahwa peran akademisi sangat penting dalam transisi energi. Ia mendorong kampus-kampus di Indonesia untuk aktif memberikan usulan kebijakan berbasis riset. MPR, menurutnya, siap memfasilitasi keikutsertaan kampus dalam aspek kebijakan, legislasi, dan pengawasan.
“Kami di MPR mendukung penuh kolaborasi antara akademisi dan pemerintah agar transisi energi bisa berjalan optimal. Kampus memiliki peran strategis dalam riset dan inovasi yang dapat dijadikan landasan kebijakan,” jelas Eddy.
Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah
Sebelum seminar dimulai, Eddy Soeparno melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas di kampus UMM. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya, serta pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, S.E., M.Si., dalam sambutannya, menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi yang besar dan perlu dikelola dengan baik agar tidak bergantung pada pasokan dari luar negeri.
“Pak Presiden dan para pemimpin daerah telah menegaskan bahwa isu energi harus dikelola dengan pendekatan yang tepat agar kita dapat memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal, bahkan berpotensi untuk diekspor,” ungkapnya.
Nazaruddin juga menegaskan kesiapan UMM untuk berkolaborasi dengan MPR RI dalam mempercepat transisi energi yang ramah lingkungan.
Diskusi Interaktif dan Harapan Masa Depan
Selain Eddy Soeparno, seminar ini juga menghadirkan Machmud Effendy sebagai pembicara kedua yang membahas berbagai aspek urgensi transisi energi, mulai dari perubahan iklim, ketergantungan energi, kesehatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, hingga perkembangan teknologi energi terbarukan.
Dalam sesi tanya jawab, tiga mahasiswa UMM aktif bertanya mengenai tantangan dan peluang dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, mereka mendapatkan hadiah dari penyelenggara. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi antara MPR RI dan UMM dalam mendorong inovasi energi berkelanjutan. (*)
Sumber: