Stadion Kanjuruhan Jadi Paling Mahal Di Antara 17 Stadion Hasil Renovasi yang Baru Diresmikan

Stadion Kanjuruhan Jadi Paling Mahal Di Antara 17 Stadion Hasil Renovasi yang Baru Diresmikan

Presiden Ri, Prabowo Subianto meresmikan 17 stadion hasil renovasi dalam sehuah acara di Stadion Delta, Sidoarjo (17/3) --pssi

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Bersamaan dengan peresmian Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Presiden Prabowo Subianto juga meresmikan 16 stadion lain di Indonesia, sacara serentak. Peresmian dilakukan secara virtual dari salah satu stadion yang seperti Stadion Kanjuruhan juga habis direnovasi. Yakni, Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin, (17/3)

Renovasi 17 stadion itu sendiri merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur sepak bola nasional. Terutama pasca Tragedi Kanjuruhan 2022. 

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, mengapresiasi dukungan besar pemerintah dalam merevitalisasi stadion-stadion di Indonesia. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari transformasi sepak bola nasional yang lebih aman dan profesional.  

"Renovasi stadion-stadion ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem sepak bola yang lebih baik dan sesuai standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Kami ingin memastikan pengalaman menonton sepak bola menjadi lebih aman, nyaman, dan berkualitas." ujar Erick di hadapan Presiden Prabowo dalam acara peresmian tersebut.  

BACA JUGA:Stadion Kanjuruhan Diresmikan Presiden secara Virtual dalam Peresmian Serentak 17 Stadion

Stadion Kanjuruhan Paling Mahal  

Dalam proyek renovasi besar-besaran yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, Stadion Kanjuruhan di Malang menjadi yang paling banyak menyerap anggaran, dengan biaya mencapai Rp357 miliar. Stadion ini mengalami perombakan total guna memastikan standar keamanan dan kenyamanan yang lebih baik bagi para suporter. 

Stadion Kanjuruhan yang kini telah diperbarui mengalami perubahan signifikan. Selain peningkatan kualitas rumput dan pencahayaan sesuai standar FIFA, sistem keamanan juga menjadi perhatian utama dalam renovasi ini. Kapasitas stadion, desain akses keluar-masuk, hingga fasilitas penunjang seperti CCTV dan ruang evakuasi telah diperbaiki agar lebih sesuai dengan protokol keselamatan.  

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono, telah melakukan pengecekan langsung terhadap 17 stadion yang direnovasi, termasuk Stadion Kanjuruhan. Ia memastikan bahwa stadion-stadion tersebut kini telah memenuhi standar yang ditetapkan.  

Selain Stadion Kanjuruhan, beberapa stadion lain yang direnovasi termasuk Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Surajaya Lamongan, Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, dan Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan di Jawa Timur.  

Berikut anggaran renovasi  dari masing-masing 17  stadion baru diresmikan:

  • Stadion Kanjuruhan Malang, anggaran Rp 357 M
  • Stadion Surajaya Lamongan, anggaran Rp 281 M
  • Stadion BJ Habibie Parepare, anggaran Rp 113,2 M
  • Stadion Maguwoharjo Sleman, anggaran Rp 108,9 M
  • Stadion Demang Lehman, anggaran Rp 108,5 M
  • Stadion Gelora Delta Sidoarjo, anggaran Rp 91,9 M
  • Stadion Gelora Joko Samudro, anggaran Rp 76,1 M
  • Stadion Segiri, anggaran Rp 74,6 M
  • Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, anggaran Rp 71,8 M
  • Stadion Bumi Sriwijaya, anggaran Rp 64,2 M
  • Stadion Pakansari, anggaran Rp 54,8 M
  • Stadion Gelora Bumi Kartini, anggaran Rp 54,4 M
  • Stadion Indomilk Arena, anggaran Rp 47,7 M
  • Stadion Patriot Candrabhaga, anggaran Rp 42,4 M
  • Stadion Gelora Bandung Lautan Api, anggaran Rp 40,5 M
  • Stadion Wibawa Mukti, anggaran Rp 29,5 M
  • Stadion Jatidiri Semarang, anggaran Rp 23,5 M

Membangun Sepak Bola dari Daerah

Renovasi stadion ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang PSSI dalam membangun sepak bola dari akar rumput. Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun program untuk menghidupkan kembali klub-klub amatir di berbagai daerah, mulai dari tingkat provinsi hingga desa.  

"Kami ingin membangun sepak bola dari rakyat untuk rakyat. Dengan infrastruktur yang lebih baik, kami berharap sepak bola Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di kancah internasional." kata Erick. (*)

Sumber: