Puisi Karya Chairil Anwar Dipajang di Stasiun Kereta Seoul: Kenali Karya-Karya Legendaris Chairil Anwar!

Foto Chairil Anwar-Ensiklopedia Sejarah Indonesia-
Ketika kita sering kehilangan orang-orang terdekat—karena jarak, perpisahan, atau kematian—puisi ini mengajarkan bahwa setiap pertemuan pasti memiliki akhir, dan kita harus belajar menerima hal itu dengan lapang dada.
5. "Cintaku Jauh di Pulau" (1946) – Rindu yang Tak Bisa Tersampaikan
"Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
Di leher, kukalungkan ole ole buat si pacar"
Puisi ini menggambarkan kerinduan yang tak bisa tersampaikan karena jarak dan keadaan yang memisahkan secara paksa.
Banyak pasangan LDR (long distance relationship) yang mengalami perasaan serupa—cinta yang kuat, tetapi terhalang oleh jarak dan keadaan. Puisi ini sangat relatable dalam memberikan validasi perspektif perasaan LDR Couple.
6. "Doa" (1943) – Harapan di Tengah Kesulitan
"Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi"
Puisi ini berbicara tentang keputusasaan, tetapi tetap berusaha mencari harapan dalam doa.
Sumber: arirang